SALAMAN, KABARMAGELANG.com__Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian Kementrian Pertanian RI Ir. Pending Dadih Permana, Mec. Dev,
di dampaingi Dandim 07/05 Magelang tinjau penggunaan mesin tanam (rice
transplanter) di Gapoktan Tani Mulyo, dalam rangka pemberdayaan petani terpadu
melalui gerakan percepatan tanam di Menoreh, Salaman (8/1).
Pending
Dadih Permana menjelaskan tentang penggunaan mesin tanan. Salah satu
transplanter yang digunakan di Indonesia adalah rice transplanter yang sudah
memakai sistem Indojarwo. Mesin tanam Indojarwo merupakan mesin tanam yang
sudah menggunakan aplikasi / sistem tanam jajar legowo. “Pada tanam ini
sebaiknya bibit yang ditanam adalah bibit muda yang berumur 12 hari, “katanya.
“Selama
ini produksi pangan Indonesia sudah cukup apabila hanya untuk dikonsumsi. Namun
pemerintah tentu akan merencanakan ketahanan pangan nasional. Untuk itulah
Kementrian Pertanian Indonesia selalu berupaya untuk memenuhi stok pangan
nasional, “tegas Dadih.
Dadih juga
menyampaikan bahwa kebutuhan pangan akan
terus meningkat karena populasi penduduk juga terus meningkat. “Untuk itu
Kementrian Pertanian dengan segala upaya akan selalu berusaha bagaimana
mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia, “jelasnya.
Dalam
kunjunganya Dadih sempat berdialog dan Tanya jawab dengan para petani yang
tergabung dalam Gapoktan Tani Mulyo, Babinsa dan perwakilan THL Tenaga Bantu
Penyuluh Pertanian se Kabupaten Magelang. (zis)
Tidak ada komentar: