SALAMAN, KABARMAGELANG.com__Satu
rumah pemukiman warga lereng menorah rusak parah akibat terkena longsoran,
sementara empat rumah lainya terancam. Keluarga yang rumahnya rusak terpaksa
diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Tanah longsor terjadi ketika hujan
deras mengguyur wilayah Perbukitan Menoreh tepatnya di Dusun Palungan, Desa
Sidosari, Kecamatan Salaman, Magelang Kamis (10/12). Longsor tersebut mengakibatkan tembok serta dapur dan
ruang tengah milik Subardi, (80), rusak parah.
“Untung saat kejadian anak Subardi
sempat membopong ayahnya yang sudah renta dan membawa lari keluar rumah, “kata
Haris tetangga Subardi.
“Tebing dibelakang rumah Subardi
ini berketinggian 10 dan lebar 20 meter, “jelas Haris.
Kadus Palungan, Desa Sidosari Aziz
Muslim mengatakan, tanah longsor ini mengakibatkan satu rumah rusak dan
empat rumah lainya terancam. Rumah tersebut adalah milik Hariyanto,
Wahono, Zumrotul Makmum, dan Ahmadi. Rumah tersebut berdiri di sekitar bawah
tebing yang berpotensi terjadi longsor susulan.
"Dari total 20 jiwa yang terancam tanah longsor susulan, tiga diantaranya kini masih mengungsi ditempat saudaranya sampai kondisi benar-benar aman, “tuturnya.
"Dari total 20 jiwa yang terancam tanah longsor susulan, tiga diantaranya kini masih mengungsi ditempat saudaranya sampai kondisi benar-benar aman, “tuturnya.
“Adapun rumah Subardi yang terkena
material tanah, kini sudah dibongkar untuk antisipasi tanah longsor susulan, “tambah
Aziz.
Sementara camat Salaman Joni Indarto menyebutkan Desa Sidosari merupakan salah satu wilayah di lereng Perbukitan Menoreh yang rawan longsor. Selain itu masih ada enam desa yang termasuk wilayah rawan longsor. Diantaranya Desa Ngargoretno, Kalirejo, Ngampeldento, Margoyoso dan lainya.
"Kalau di total sekitar 20 ribu jiwa warga yang tinggal di wilayah bencana. Selain banyak yang di pinggir tebing, jenis tanah di wilayah Salaman ini memang rawan longsor,"terangnya.
Sementara camat Salaman Joni Indarto menyebutkan Desa Sidosari merupakan salah satu wilayah di lereng Perbukitan Menoreh yang rawan longsor. Selain itu masih ada enam desa yang termasuk wilayah rawan longsor. Diantaranya Desa Ngargoretno, Kalirejo, Ngampeldento, Margoyoso dan lainya.
"Kalau di total sekitar 20 ribu jiwa warga yang tinggal di wilayah bencana. Selain banyak yang di pinggir tebing, jenis tanah di wilayah Salaman ini memang rawan longsor,"terangnya.
“Kami
menghimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana untuk melakukan
mitigasi bencana, dengan melakukan pencegahan yakni membuat saluran irigasi,
dan mengurangi air yang merembes ke tanah, sehingga longsor bisa dikurangi, “tandas
Joni.(zis)
Tidak ada komentar: