TEMPURAN,
KABARMAGELANG.com__Keprihatinan
terhadap minimnya air bersih pada musim kemarau membuat warga Dusun Jetis, Desa
Temanggal, Kecamatan Tempuran, Magelang, melakukan ritual di sumber mata air sendang
krasak. Selesai ritual ratusan warga di bantu TNI, dan relawan malakukan penghijauan
dengan menanam ribuan bibit pohon penyimpan air di sekitar sumber air, Sabtu (5/12).
Riutal yang di namai ‘njogo amaning tirto’ (menjaga keamanan air)
ini diawali dengan teatrikal dari beberapa pemuda setemapat di halaman Balai
Desa Temanggal. Teatrikal ini menggambarkan matinya sumber mata air yang
menyebabkan semua tanaman kering, serta terjadinya keributan antar warga karena
berebut air. Usai teatrikal beberapa pemuda yang masih mengenakan pakaian dari
daun kering ini melanjutkan dengan ritual
‘Njogo Amaning Tirto’ di sumber air sendang Krasak, dan di
teruskan dengan penanaman ribuan bibit tanaman.
Ketua panitia Suripto, menjelaskan kegiatan ini dilakukan agar
masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap alam. Sumber air di musim kemarau di
Desa Temanggal ini sangat memprihatinkan akibat dari kurang perhatianya
masyarakat terhadap penghijaun. “Masalah air ini sudah lama dihadapi warga sini, terutama pada musim
kemarau, “jelasnya.
“Dampaknya kebutuhan air untuk warga sangat kurang terutama bagi kesehatan,
konflik antar warga karena berebut air sering terjadi. Disamping itu tanaman
baik di sawah, maupun ladang juga mati, “ungkap Suripto.
Sekretaris Desa Temanggal Sugeng Saputro menandaskan, dari tahun
ke tahun sumber air di Desa Temanggal semakin berkurang. Sementara kesadaran
masyarakat juga masih kurang terhadap alam dan lingkungan. “Di sekeliling
sumber air sudah tidak ada tanaman penyimpan air. “katanya.
“Kondisi lahan banyak yang gundul, karena kebanyakan warga saat
menebang pohon tidak berusaha melakukan reboisasi lagi, “tegas Sugeng.
Dengan kegiatan penghijauan ini lanjut Sugeng, pihaknya berharap tanaman
cepat tumbuh subur, sehingga kesediaan air pada musim kemarau bisa teratasi. “Kami
juga berharap bantuan kepada pemerintah agar bisa mengusahakan mencarikan
sumber air yang memadai untuk kebutuhan warga Desa Temanggal ini, “harapnya.
1.700 bibit tanaman penyerap air seperti Gayam, beringin, Aren,
dan pecutan, yang di tanam warga di sekitar sumber air Dusun Jetis, Desa
Temanggal, Kecamatan Tempuran ini, di
dapat dari kerja sama antara warga dengan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNES)
yang kebetulan sedang melakukan KKN di Kecamatan Tempuran. (zis)
Sebagai warga demi kemajuan desa alangkah baiknya warga yg berpotensi dalam mengkritisi juga yg sebagai praktisi terjun dilapangan lebih baik selalu kalau diajak berpartispasi .biar semua merasa diuwong kan
BalasHapus