BOROBUDUR,
KABARMAGELANG.com__ Ribuan
warga NU dan Banser Kabupaten Magelang menyelenggarakan Istighosah dan peringatan resolusi
jihad ke 70 serta menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapangan Pondok Tingal, Desa
Wanurejo, Kecamatan Borobudur Minggu (13/12). Istighosah dan Resolusi jihad ini dihadiri oleh tokoh tokoh kyai di Kab. Magelang serta anggota DPR, DPRD juga Muspida dan Muspika Kec, Borobudur yang bertujuan mengajak seluruh warga NU khususnya dan umat islam umumnya agar selalu
meningkatan keimanan dan mewasdai adanya
gerakan terselubung yang akan mengrorong keutuhan NKRI serta persatuan umat Islam.
Ketua panitia Istighosah dan Resolusi jihad NU ke 70 Ahmad Majidun, mengatakan
tujuan dari mengadakan acara ini adalah untuk "bertawasul" kepada Rasulullah dan tabarukan kepada para Ulama agar warga NU Kabupaten Magelang mendapat barokah sehingga selalu bisa
mengikuti perjuangan Rasulullah dan para ulama.
“Lima hal yang harus di tegakkan oleh umat Islam khususnya Nahdlatul Ulama, antara lain membela Agama, jiwa, keturunan, kekayaan harta benda, dan kemandirian
harga diri, “ Jelas mantan Ketua KPU Kab Magelang tersebut.
Peringatan Resolusi jihad sendiri agar warga NU atau Nahdliyiin harus berani membela agama, iman,
dan tauhid dari rongrongan serta
serangan kelompok lain serta tetap istiqomah selalu mengikuti islam ahlusunnah waljamaah, “tegas Majidun.
Majidun juga menegaskan agar umat Islam bisa menyelematkan
kekakayan yang di miliki agar tidak diambil oleh akidah lain. “Di Magelang ini
sudah ada kelompok, atau keyakinan lain yang mulai muncul memecah dan merebut
keyakinan umat NU, “tuturnya.
“Adanya kelompok baru yang menghujat, dan mengkafirkan orang
Islam yang tidak sepaham dengan kelompok mereka, “terang bang Memed sebutan akrab
Majidun ini.
Majidun juga menambahkan adanya
berbagi cara yang lakukan oleh kelompok
lain untuk meruntuhkan keyakinan serta rongrongan umat muslim. “Ini semua
merupakan ancaman bagi harmoni dan
ketentraman, masyarakat sudah terancam secara aqidah terancam secara hak milik,
ada intimidasi dan upaya-upaya halus,
agar tanahnya bisa di beli dengan harga tinggi ke kelompok dan keyakinan lain, “ungkapnya.
Sementara itu Ketua NU
Kabupaten Magelang KH Dr. Mahsun MAg membacakan sembilan butir deklarasi damai. Poin-poin itu diantaranya bahwa NU setia
mengawal tegaknya akidah islam ahlusunnah waljamaah an nahdiyyah, menjaga
tegaknya NKRI, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45, senantiasa aktif
dalam usaha menjaga terciptanya keamanan, ketertiban, dan ketentraman
masyarakat. Selain itu NU juga menjaga kerukunan antar umat beragama, dan
menolak segara usaha yang mengganggu ketenangan warga NU, menolak segala bentuk
intervensi dari manapun yang dapat mengancam eksistensi NU dan menolak segala bentuk Kapitalisme berkedok agama.
Dalam sambutan yang lain Rois Syuriah PCNU Kab Magelang yang juga menjabat syuriah di PBNU manyampaikan “Istighosah
ini digelar karena keresahan masyarakat terkait adanya
upaya orang asing yang ingin menguasai wilayah Borobudur. Kami sudah
menjalin komunikasi dengan Camat Borobudur, Bupati Magelang, DPRD dan lembaga
lainya bahwa tidak hanya Borobudur yang ingin dikuasi orang asing, “paparnya.
"Warga
NU harus bersatu padu, ketika berjuang kita harus satu dan bersama-sama.
Saya minta dukungan pengurus NU agar berbenah dan diberi kekuatan agar
mampu jihad melawan kebodohan, keterlebalakangan, dan kemiskinan. Pengurus harus
bangkit membenahi jamaah,"Tandas pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thulab Tempuran Magelang tersebut (zis)
Tidak ada komentar: