BOROBUDUR,
KABARMAGELANG.com__ Isak
tangis keluarga Witarno (36), Office Boy (OB)
Kampus Akademi Komunikasi Radya Binatama (AKRB) Karangjambe, Banguntapan, Bantul, tak terhindarkan, saat
jenasahnya akan diberangkatkan ke TPU Dusun Kedungan 1, Desa Sambeng, Kecamatan
Borobudur, Magelang, Selasa (1/12). Anak kedua dari 6 bersaudara itu, ditemukan
tewas mengenaskan di dalam kamar yang biasa dia tempati di komplek Kampus AKRB senin (30/11) pagi. Witarno diduga menjadi korban perampokan pada Minggu (29/11)
malam kemarin.
“Almarhum adalah sosok yang
sederhana, dan ramah kepada sesama teman kerja, bahkan begitu akrabnya oleh
mahasiswa dia biasa di panggil “lek (layaknya seseorang memanggil pamannya
dalam Bahasa Jawa), ”ungkap M Idris, perwakilan dari Yayasan AKRB saat akan
pemberangkatan jenasah.
Kejadian
tersebut membuat shok seluruh keluarga, terutama ibunya Jini yang sudah lama
menjada ditinggal meninggal suaminya. Mereka berharap polisi segera mengungkap motif dan
menangkap pelakunya. “Semoga pelaku segera tertangkap, dan dihukum seberat-beratnya,” kata Ngapsori, adik
almarhum.
Diketahu
Witarno penjaga kampus AKRB Dusun
Karangjambe, Banguntapan, Bantul tepatnya di bawah jembatan layang Janti, Senin
(30/11) pagi diemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya oleh teman kerjanya sendiri dengan
kondisi mengenaskan bersimbah darah karena di kepala korban terdapat bebrapa luka cukup
parah. Diduga korban tewas oleh perampok, karena petugas mendapati pintu belakang
kampus telah jebol dan rusak. Perlaku juga telah berhasil membawa kabur uang sebanyak Rp. 4
juta yang disimpan di dalam brangkas kampus.(zis)
Tidak ada komentar: