MAGELANG,
KABAR MAGELANG.com- Upaya untuk meningkatkan skill santri
dalam dunia tulis menulis terus digalakkan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Selamat Kota Magelang. Pesantren dibawah asuhan KH. Abdurrosyid itu
menggandeng Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah menggelar
pelatihan jurnalistik bagi
santri se-Kota Magelang dan sekitarnya selama
dua hari, Selasa-Rabu (22-23/12) lalu.
Acara pelatihan berlangsung di Pesantren
yang berlokasi di Perum Depkes Kota Magelang. Pelatihan tersebut terbilang
cukup semarak, sebelum pelatihan dimulai, terlebih dahulu ada pementasan tari
saman yang diperagakan oleh para santriwan-santriwati.
Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan
Jurnalistik Subur Cahyono menuturkan, kegiatan yang berlangsung Selasa-Rabu
(22-23/12) ini diikuti 50 santri dari Kota Magelang dan sekitarnya. Pelatihan
jurnalistik kali ini menghadirkan beberapa narasumber, para jurnalis dan
praktisi berbagai media, baik cetak maupun elektronik.
"Kegiatan ini, setidaknya sebagai
modal awal bagi santri, untuk menghadapi era globalisasi dan digitalisasi. Kita
bisa menuangkan ide dan gagasan, goresan pena kita dalam kertas, menuangkan ide
dan kreativitas kita diwujudkan dalam karya jurnalistik untuk syiar
agama," kata Subur.
Kepala Kemenag Kota Magelang Suroso
mendorong santri menguasai teknologi informasi. Menurutnya, dakwah yang
disampaikan lewat media massa jangkauanya lebih luas. Dakwah yang disampaikan
di mimbar dakwah atau acara pengajian, katanya, mungkin hanya didengarkan
segilitir jamaah saja. Namun, jika disampaikan melalui media massa, seperti
baik itu majalah, buletin, atau koran, ribuan bahkan jutaan orang akan
membacanya.
"Sudah saatnya santri memanfaatkan
media sebagai sarana dakwah. Dakwah melalui karya jurnalistik tanpa
batas," tegas Suroso saat memberi pengarahan kepada para santri pelatihan
jurnalistik.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren
Selamat Kota Magelang KH. Abdurrosyid menyambut baik kegiatan tersebut. Dia
mengharapkan agar pemateri (pembicara) berkenan untuk membimbing para santri
dalam mengembangkan dunia tulis-menulis. Menurutnya, santri tanpa menulis akan
termakan zaman.
Menurut Kiai Abdurrosyid, eksistensi
penulis santri masih belum banyak. Oleh sebab itu, perlu dilahirkan
penulis-penulis baru dari kalangan santri. "Semangat menulis harus
ditanamkan kepada para santri. Dulu para ulama banyak melahirkan karya-karya
fenomenal, saatnya santri memunculkan karya tulis kekinian, untuk membimbing
umat era sekarang," pungkas mantan Ketua PCNU Kota Magelang ini. (az).
Tidak ada komentar: