MUNGKID, KABARMAGELANG.com__ Puluhan juta kubik material sisa erupsi tahun 2010
lalu masih berada di puncak Gunung Merapi. Material berupa pasir dan batu
tersebut berpotensi penyebab banjir lahar hujan yang sangant tinggi di musim
penghujan ini. Hal tersebut disampaikan oleh Dwi Purwanto Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Pengendali Lahar Gunung Merapi dari BBWSSO Selasa (18/9-11).
“Sedikitnya masih
ada 40 juta kubik material yang kini masih berada di pundak Gunung Merapi dan
sangat berpotensi penyebab lahar hujan yang besar, “katanya.
"Memasuki musim hujan ini, kita berharap warga
yang tinggal di sekitar bantaran sungai berhulu Merapi untuk selalau waspada,
meskipun kami dari Balai Besar Wilayah
Sungai Serayu Opak (BBWSSO) telah membangun keseluruhan sabo dam yang berfungsi
juga sebagai pengendali banjir, “terang Dwi.
Dwi Purwanto menambahkan, dari sebanyak 277 sabo dam
yang harus dibangun, pihaknya sudah menyelesaikan 244 di tahun 2015 ini.
Bangunan tersebut berada di 3
kabupaten, yakni Magelang, Sleman, dan Boyolali. “Untuk selebihnya segera akan
kita bangun secara bertahap mulai tahun 2016 yang akan datang, “tambahnya.
“Dengan banyaknya sabo dam yang sudah diselesaikan
ini, kita harapkan meskipun terjadi
banjir lahar tentu tidak akan sedahsyat
seperti tahun 2011 lalu, “pungkas Dwi. (zis)
Tidak ada komentar: