MUNGKID, KABAR MAGELANG. com- Untuk mempererat hubungan antar umat beragama,
merangkul semua lapisan masyarakat dan golongan. Pengasuh Ponpes API Tegalrejo KH.
M. Yusuf Chudlori meggunakan pendekatan kesenian dan kebudayaan. Ia bersama
para tokoh lintas agama dan seniman Magelang menggelar acara Suran Tegalrejo
Jamasan Alam dengan pertunjukan beragam kesenian di halaman studio Fast FM
Tegalrejo, Rabu (18/11) malam.
Panitia Penyelenggara Sholahuddin El-ahmed
mengatakan, Suran Tegalrejo kali ini merupakan yang ke-VII mengusung tema “Nikmat apalagi yang Engkau
Dustakan”. dalam acara ini kita menghadirkan beberapa kelompok atau groub kesenian. diantaranya; Obros dari Salaman Magelang, pementasan grup musik Jodho Kemil,
pementasan wayang gunung maupun lainnya, termasuk pementasan ketoprak ringkes
Tjap Tjonthong, kesenian dari Mantran Ngablak dan Wonolelo Bandongan Magelang.
“Ada yang istimewa, Ketoprak di ramaikan oleh
pelawak kondang Marwoto Kewer, Den Baguse Ngarso. Untuk orasi budaya oleh
oleh presiden lima gunung Sutanto Mendut, sedangkan Doa dan seruan damai oleh
Gus Yusuf,” papar Udin di sela acara.
KH. M. Yusuf Chudori
mengatakan hari ini masyarakat sedang bersedih di saat musibah demi
musibah terjadi silih berganti, baik bencana asap hingga terjadinya aksi
kekerasan, termasuk kekerasan yang terjadi di Paris Perancis, beberapa hari
lalu. Meskipun lokasinya jauh, namun bila tidak segera menghentikan, kekerasan
tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi diantara warga kita.
Oleh sebab itu, Kata Gus Yusuf, dengan
kegiatan ini menjadi momentum untuk seruan dari masyarakat gunung
untuk menghentikan aksi kekerasan dan terus-menerus mengkampanyekan perdamaian.
"Kita tidak bosan untuk menyerukan perdamaian, sebagaimana mereka yang
tidak pernah bosan untuk melakukan tindak kekerasan," kata Gus Yusuf dalam
orasinya.
Masih menurut Gus Yusuf, Suran
atau Suronan biasanya diadakan di bulan suro (bulan jawa),
namun kali ini tidak, bahkan sudah memasuki bulan Sapar, tidak perlu disoal,
terpenting subtansinya. “Lewat kegiatan ini juga menjadi perekat antar umat
beragama, tokoh lintas agama dan seniman bergandengan tangan, jagong bareng
dan ngakak bareng,” tegas
kyai muda ini
Acara suran Tegalrejo VII terbilang meriah, suasana
makin gayeng
ketika pentas ketoprak dimulai, penampilan
Marwoto Kewer dan Den Baguse Ngarso beserta sinden-seinden ayu mengocok
perut para penonton. Selaian masyarakat umum, tamu undangan yang
hadir, seperti Romo Kirjito Pendeta Lereng Merapi, Yefta Tandio Tokoh Tionghoa,
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman dan Om Bam Fungsionaris DPP PKB
turut ketawa lepas kepingkel-pingkel.
(az)
Tidak ada komentar: