KABARMAGELANG.com__ Kayla (7) anak kedua dari dua bersaudara pasangan
Ari Wibowo (35) dan Elis Silfiyana (35) warga Ngentak Rt/Rw 2 Keluarahan
Gelagah, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang terpaksa harus menjalani
transfusi darah setiap bulan. Gadis kecil yang masih duduk di bangku SD Negeri
Gelangan I Kota Magelang ini di diaknose menderita Thalasemia (penyakit kelainan
darah) sejak usia 7 bulan.
Kondisinya
sekarang lemah dan pucat serta semakin mengecil. Setiap bulan di harus
menjalani transfusi darah. Sementara ayahnya Ari wibowo hanya sebagai sopir dan
Elis sang ibu hanya sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki penghasilan
tambahan. Meskipun Kayla memiliki BPJS namun itu tidak menjamin mendapatkan semua obat
yang harus di gunakan Kayla. Mereka terpaksa membelinya di luar dengan uang
kantongnya sendiri.
“Kalau
tubuhnya sudah lemah, lemas, dan muka pucat, itu tandanya harus segera transfusi. Tidak boleh ditunda
lagi, ”keluh Elis sang ibu.
Dia
mengungkapkan saat lahir Kayla itu normal. Namun sejak umur tujuh bulan , tubuhnya sering lemas, perut membuncit, dan muka pucat. “Setelah
dipriksakan dan menjalani tes darah, ternyata didiagnosa menderita thalasemia.
Sejak itulah, anak saya ini menjalani transfusi darah, ”terang Elis di rumah kontrakannya Kamis (19/11).
Sementara suaminya Ari Wibowo, yang hanya bejerja sebagai sopir
mengaku berat untuk menjalani pengobatan rutin tersebut. Pasalnya meski transfusi
darah ditanggung BPJS, namun untuk membeli obat-obat untuk penyakit penyerta
lainnya, tidak ditanggung BPJS. Setiap bulan harus keluar uang untuk membeli
obat tersebut. Padahal sebagai sopir pendapatannya tidak menentu.
“Kami sering bingung harus bagaimana
saat anak kami sedang membutuhkan biaya untuk membeli obat, kami hanya bisa pasrah
dan semoga Pemerintah bisa memperhatikan nasib anak kami, dengan memberikan
bantuan keringanan biaya pengobatan, ”tuturnya sedih. (zis)
Tidak ada komentar: