SALAMAN,
KABARMAGELANG.com__Tiga orang meninggal dan puluhan orang terluka serta
beberapa rumah rusak berat akibat longsor. Tanah longsor yang sempat membuat panik
ratusan warga ini terjadi di yang
terjadi di Dusun Kalisari, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Magelang Minggu (29/11).
Puluhan relawan di bantu TNI, dan Polri serta
tim medis melakukan pertolongan darurat
kepada warga korban longsor tersebut.
Begitulah
situasi simulasi bencana longsor berdurasi selama kurang lebih 2 jam yang
diselenggarakan Desa Tangguh Bencana
(Destana) Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, bentukan BNPB bersama Badan Penanggulanagn
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang di bantu personil TNI dan Polri
setempat ini berlangsung.
Koodinator simulasi Priyo Wahyu Setiyanto menjelaskan bahwa tujuan
dari simulasi ini untuk memberikan pengertian secara langsung kepada warga jika
sewaktu-waktu terjadi bencanan longsor, mengingat di Desa Margoyoso ini banyak
tanah yang rawan longsor.
“Dengan melibatkan
warga secara langsung, otomatis mereka bisa mengetahui bagaimana cara
menyelamatkan diri, mengetahui bagaimana kesibukan baik relawan maupun tim
medis saat menangani korban, termasuk pagaimana seharusnya linmas mengamankan
situasi pasca terjadinya longsor, “jelasnya.
“Sengaja
kami laksanakan di Dusun Kalisari ini karena di dusun ini paling rawan terjadi longsor,
karena lokasinya banyak yang bertebing, “terang Priyo.
Dia berharap
dengan simulasi penanganan bencana longsor ini semua warga juga bisa mendeteksi
secara dini tanda-tanda akan terjadinya bencana. “Dengan kesiap siagaan yang
sudah dimiliki, maka akan bisa di minimalisir terjadinya korban bila terjadi
longsor, “tambahnya.
Muslih salah
satu peserta yang saat simulasi mengalami patah tulang lenganya, mengaku senang
bisa mengikuti simulasi ini, kebetulan rumahnya juga tergolong rawan longsor karena berada di bawah tebing. “Saya jadi
paham bagaimana cara menyelamatkan diri jika se waktu-watu terjadi longsor, “katanya.
“Apalagi
rumah saya bersebelahan dengan tebing dan pohon bambu, jadi sangat mudah
terjadi longsor jika hujan deras, “terang Muslih.
Sementara Kepala
Desa Margoyoso Muhammad Rofiq Santoso, mengakui,
bahwa di wilayahnya memang rawan akan tanah longsor, bahkan dari data
pengawasanya hampir di semua Dusun memiliki kerawanan yang sama. “Sedikitnya
ada 10 titik rekahan yang sudah kita ketahui dan dan itu menyebar di beberapa
Dusun. kebanyakan rekahan tersebut berada di atas pemukiman warga, “jerasnya.
“Rekahan
tersebut bisa mengancam puluhan hingga ratusan jiwa jika terjadi bencana
longsor. Namun demikian kita berharap tidak akan terjadi, seandainya terjadi
longsorpun semoga tidak sampai ada korban jiwa, “tandas Rofiq.(zis)
Tidak ada komentar: