WINDUSARI, KABARMAGELANG.com__Warga lereng
Gunung Sumbing tepatnya Dusun Gopaan, Desa Genito, Kecamatan Windusari,
Kabupaten Magelang laksanakan tradisi pernikahan
tembakau Selasa (24/11). Sebuah tradisi unik
turun temurun yang dilakukan oleh
petani dan perajang tembakau di wilayah tersebut sebagai ungkapkan rasa syukur
atas karunia Tuhan berupa tanaman tembakau yang melimpah sebagai sumber
perekoniman warga, meskipun panen tahun
ini harga tembakau dinilai tidak memuaskan petani.
Prosesi diawali dengan dua buah
tanaman tembakau yakni Kyai Pulung Soto dan Nyai Srinthil di bawa oleh sepasang mempelai diarak keliling
desa diiringi alunan suara gending jawa, serta tetabuhan kesenian kuda lumping dan
sesaji menuju sendang Gopaan. Prosesi selanjutnya, sesepuh desa meminta izin
kepada Sang Pencipta dan penunggu mata air untuk melakukan prosesi ritual di
mata air tersebut.
Selang beberapa saat, prosesi
nikah tembakaupun digelar, yakni dua buah tanaman tembakau tersebut dijadikan
satu dan dicelupkan ke mata air sendang Gopaan. Pimpinan ritual terus membaca mantra sambil menaburkan kembang ke
dalam air sendang. Ritual nikah tembakau di akhiri dengan persembahan sesaji
berupa tumpeng lengkap dengan ingkung (ayam kampung) dengan cara meletakkanya
di pesanggrahan Gopaan.
“Prosesi pernikahan tembakau
merupakan simbol bahwa keberadaan tembakau akan terus berkembang biak di
wilayah ini. Panen tembakau tahun ini sangat bagus dan akan terus berkembang
sebagai anugerah dari Tuhan bagi warga Gopaan, meskipun untuk saat ini harga
tembakau turun dan belum sesuai dengan harapan para petani, “jelas Agus Merapi seniman sekaligus pemimpin ritual
nikah tembakau ini.
"Selain itu juga untuk
nguri-uri atau melestarikan tradisi jawa yang sudah turun temurun dari leluhur warga di disini,"tambahnya.
Sementara Kepala Dusun Gopaan Sugitno
mengungkapkan, nikah tembakau merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap bulan
Sapar (penanggalan jawa) atau merti desa. Sedang makna menikahkan tembakau di
mata air sendang Gopaan agar warga Gopaan saat panen yang akan datang diberi
tembakau yang berkualitas bagus. “Selain itu mata air di sendang Gopaan merupakan
sumber kehidupan warga dan pertanian, “terangnya.
Prosesi nikah tembakau di sumber air sendang
Gopaan selanjutnya ditutup dengan pementasan berbagai jenis kesenian yang ada
di desa tersebut semalam suntuk yang di pusatkan di tengah Dusun Gupaan,
seperti jathilan, wayang kulit, dan kesenian lain yang ada di desa tersebut.(zis)
Tidak ada komentar: