BOROBUDUR, KABARMAGELANG,com__Tiga desainer asal Yogyakarta sabet juara I, II, dan III dalam sayembara desainer sandal Candi Borobudur yang diselenggarakan Balai Konservasi Borobudur dengan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Pengumuman para pemenang tersebut dilaksanakan di Hotel Manohara kompleks Candi Borobudur, Sabtu (9/10) malam.
Kepala Balai
Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo, menyebutkan sayembara yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juli
hingga 24 Agustus 2015 silam tersebut tercatat ada 82 orang peserta dari
berbagai daerah. “Namun yang mengirimkan karyanya hanya 39 orang peserta, “katanya.
“Untuk
penilaianya sendiri dilakukan sangat ketat yakni sampai lima tahapan. Kemudian ada
beberapa kreteria yang menjadi dasar penilaian diantaranya, konsep desaian dan
motif, aspek ergonomis desain, komposisi bahan dan biaya, kreativitas dan
pembuatan desain, serta keharmonisan antara konsep, sumber ide, desain dan
keunikan motif, “papar Marsis.
Dari sekian
banyak tahapan yang sudah dilalui, lajut Marsis, akhirnya terpilih sebagai
juara I Toyibah Kusuma Pertiwi, juara II Puspita Sari Darsono, juara III
Muhammad Iqbal Agus Saputro, “Ketiganya kebetulan semua desainer sandal dari Yogyakarta,
“ungkapnya.
“Kemudian disusul
harapan I Dewi Susanti dari Bandung dan harapan II Wahyu Srihaptomo dari Solo, “terang
Marsis.
Terkait dengan Candi, Marsis Sutopo mengatakan Candi Borobudur
sebagai situs warisan dunia harus terus dijaga kelestariannya.
"Sebagai monumen dengan batu andesit sebagai struktur utamanya merupakan
alasan utama mengapa Candi Borobudur saat ini masih bisa dilihat
kemegahannya," katanya.
“Berjuta-juta
orang yang kagum terhadap candi ini telah berkunjung dan menjejakkan kakinya di
atas struktur batu andesitpenyusun candi. Banyaknya orang berkunjung dan
menaiki candi ternyata meninggalkan jejak-jejak kerusakan pada batu struktur
candi, “papar Marsis.
Menurut dia
aktivitas pengunjung candi yang bermacam-macam ternyata menyebabkan beberapa
batu yang sering dilalui menjadi aus atau rusak, struktur batu paling rentan
rusak adalah struktur batu penyusun tangga candi.
“Guna
melindungi dan meminimalisir kerusakan serta keausan pada batu Candi Borobudur
diselenggarakan sayembara desain sandal untuk digunakan di Candi
Borobudur, “tambahnya.
"Tujuannya untuk mencari model
alas kaki yang aman bagi batu Candi Borobudur dan nyaman digunakan
pengunjung," pungkas Marsis.(zis)
Tidak ada komentar: