KABARMAGELANG.com__Mulai menguatnya
niali tukar rupiah terhadap dolar Amerika membawa dampak tersendiri bagi
pengrajin aksesoris perabot kayu eksport. Seperti yang dialami Wahyu Hidayat
(35) warga Desa Blondo Kuaman, Kecamatan Mungkid, Magelang. Jumlah pesanan
dalam beberapa pekan terakhir terus mengalami penurunan hingga puluhan juta
rupiah.
Wahyu Hidayat menerangkan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang
dirintisnya sejak tahun 2007 dalam beberapa pekan terakhir mengalami penurunan
dari pemesan. ”Sekitar 30 persen mengalami penurunan dari biasanya, “jelasnya.
“Hampir semua pemesan mengurangi ordernya, terutama pemesan dari
eropa seperti Amerika, Jerman, dan Belanda, “terang Wahyu.
Menurutnya di saat situasi nilai rupiah mulai menguat, akan
berdampak juga terhadap kelesuan ekonomi di Negara tujuan eksport. “Ya tidak
semua nilai rupiah menguat akan membuat baik bagi pengrajin terutama yang di
jual ke luar negeri, “katanya.
“Kalau di nilai dengan rupiah sekitar 10 juta kita mengalami
penurunan perminggunya, kami berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar tetap
stabil dan menguntungkan, “tambah Wahyu.
Diketahui Wahyu Hidayat adalah pengrajin aksesoris perabot rumah
tangga dan furniture berhahan kayu, untuk di eksport ke kawasan asia dan eropa.
Bahan kayu limbah sonokeling, mahoni, nangka,johar, disulapnya
menjadi aneka jenis produk etnik nan cantik,sepertyi piring, vas bunga, maupun berbagai
produk aksesoris ruang, dengan harga mulai
dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.(zis)
Tidak ada komentar: