SALAMAN, KABARMAGELANG.com__Krisis air bersih di Puncak Perbukitan Menoreh akibat kemarau panjang, memaksa puluhan warga Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman menggelar ritual agar segera turun hujan. Dipimpin oleh tokoh agama setempat puluhan warga ini membaca doa dipinggir jalan dengan menggunakan alas terpal. Usai melaksanakan doa bersama mereka ber bonding-bondong menunju sumber mata air Talokan yang bejarak 1 kliometer dengan menggunakan genhtong yang dipikul sebagai simbul keprihatinan akibat kekeringan. Dengan ritual ini warga berharap hujan segera turun.
Salah satu warga Muhidin mengatakan, doa bersama ini digelar agar bencana kekeringan segera bisa teratasi. Warga berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar segera diberikan turun hujan. Sehingga, warga akan segera tercukupi kebutuhan airnya. "Semoga segera dikabulkan doa kami. Bencana kekeringan segera diberikan solusi yang terbaik," katanya.
“Meski sudah dibantu dari pemerinah melalui droping air bersih, namun itu hanya cukup untuk kebutuhan konsumsi. Selebihnya, warga harus mencari air ke mata air yang masih bisa mengeluarkan air. Saya dirumah hanya tersisa dua jerigen air, “tutur MUhidin.
Menurut dia kekeringan ini juga berdampak pada lahan pertanian warga. Tanaman ketela pohon, padi, cengkeh, palawija dan lainya kini sudah mengering. Tidak sedikit juga lahan pertanian yang mengalami gagal panen karena minim air. "Sawah disini luasanya sekitar 50 hektar. Paling hanya 10 persenya yang mampu panen, sementara rata-rata petani disini mengalami gagal panen," ungkapnya.
"Semoga dengan acara doa
bersama ini, akan segera turun hujan dan warga tidak lagi mengalami
kekeringan,"harap Muhidin.
Desa Ngargoretno terdiri dari enam dusun dengan jumlah penduduk sekitar 3 ribu jiwa. Rata-rata warga di enam dusun itu kini mengalami kekurangan air bersih. Bencana tahunan ini paling parah dialami warga Dusun Sumbersari yang hampir tidak ada mata air. Dia berharap, dengan doa bersama ini segera turun hujan dan warga tidak lagi kesulitan air bersih. (zis)
Desa Ngargoretno terdiri dari enam dusun dengan jumlah penduduk sekitar 3 ribu jiwa. Rata-rata warga di enam dusun itu kini mengalami kekurangan air bersih. Bencana tahunan ini paling parah dialami warga Dusun Sumbersari yang hampir tidak ada mata air. Dia berharap, dengan doa bersama ini segera turun hujan dan warga tidak lagi kesulitan air bersih. (zis)
Tidak ada komentar: