Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya menegaskan, pada
akhir tahun 2015 ini minimal sudah ada sebuah badan nasional yang akan
mengelola obyek wisata Candi Borobudur sebagai pengganti PT. Taman Wisata Candi
Borobudur dan Ratu Boko.
“Target kami, akhir 2015 sudah ada Badan Nasional yang
akan mengelola obyek wisata Candi Borobudur, dan Keppresnya segera keluar, "
tegasnya usai usai membuka Konferensi Nasional Destinational management Organization
(DMO) 2015 di Hotel Manohara.
Arief Yahya, juga mengungkapkan Candi Borobudir yang
oleh UNESCO sebagai warisan Budaya Dunia itu, tidak kalah dengan Ankor Wat
Temple di Kambojo. Kalau Ankor Wat bisa
mendatangkan hingga 1,5 juta wisatawan, tapi kenapa Candi Borobudur hanya bisa
menarik wisatawan asing sekitar 200 ribu saja. "Target kami pada 2019 mendatang, Candi Borobudur bisa
didatangai sekitar 2 juta Wisman, “jelasnya.
“Tentunya, semua infrastruktur pendukung harus dibenahi,
terutama bandara berlevel Internasional. Sebab Wiswan yang akan datang ke
Indonesia, menggunakan jasa penerbangan,"terang Yahya.
Terkait dengan PT. TWCB Yahya menilai, bahwa mengelola
tiga obyek wisata, yakni Candi Borobudur di Magelang, Candi Prambanan dan Ratu
Boko di Yogyakarta kurang efektif. “Pengelolaan lebih dari satu destinasi, tidak
akan efektif, “tuturnya.
“Di seluruh dunia, hampir satu destinasi dikelola oleh
badan usaha tersendiri. Prinsipnya, DMO satu pengelolaan agar lebih tepat dan
terintegrasi,"beber Yahya.
Candi Borobudur lanjutnya, kemungkinan besar
akan dikelola oleh Dewan Nasional secara profesional. Pengelolaan dengan
satu instutusi ini, tidak hanya Candi Borobudur, obyek wisata lain,
seperti Danau Toba di Sumatra, Mandalika di Lombok NTT juga akan kita samakan. “Dengan
pengelolaan ini, maka daerah akan mendapatkan manfaatnya, karena pemerintah
tidak berbisnis, “tambahnya.
"Bahkan pemerintah daerah, bisa memiliki saham, tetapi
tidak harus ikut mengelola obyek wisata tersebut. Orang daerah boleh
mengelola, dengan cacatan harus profesional. Sedangkan PT. TWCB dilebur dalam
satu manajemen, baik manajemen operasi, marketing dan lainnya," tandas
Yahya.(zis)
Tidak ada komentar: