MUNGKID, KABARMAGELANG.com__50 seniman dari 22 negara berkolaborasi dan
melukis bersama di Limanjawi Art House Borobudur, Magelang. Aksi tersebut
dilakukan untuk menggugah perhatian pemerintah yang selama ini dinilai sangat
kurang memperhatikan khususnya kepada seniman lukis.
Pemilik Limanjawi Art House Umar Chusaeni mengatakan, kedatangan para seniman tersebut juga dimaksudkan sebagai ajang kolaborasi seni dan budaya dari masing- masing negara.
"Di Borobudur sendiri, mereka melihat bahwa seni budaya yang ada sangatlah bagus. Terutama budaya Jawa," jelas Umar.
Dia menambahkan, sebelum berkolaborasi dalam melukis di Limanjawi ini,
mereka lebih dulu membuat karya mereka selama satu minggu (4-8/10) di Jogjakarta. Dilanjutkan pameran lukisan karya mereka dengan bertajuk Jogjakarta International Art Festival, tidak hanya karya berupa lukisan yang dipamerkan. Namun juga patung, grafis, print making, dan lainnya.
Sementara Ketua Panitia Jogjakarta International Art Festival Hadi Soesanto mengatakan, tujuan dari pameran yakni membuat jaringan seniman di seluruh negara.
Pemilik Limanjawi Art House Umar Chusaeni mengatakan, kedatangan para seniman tersebut juga dimaksudkan sebagai ajang kolaborasi seni dan budaya dari masing- masing negara.
"Di Borobudur sendiri, mereka melihat bahwa seni budaya yang ada sangatlah bagus. Terutama budaya Jawa," jelas Umar.
Dia menambahkan, sebelum berkolaborasi dalam melukis di Limanjawi ini,
mereka lebih dulu membuat karya mereka selama satu minggu (4-8/10) di Jogjakarta. Dilanjutkan pameran lukisan karya mereka dengan bertajuk Jogjakarta International Art Festival, tidak hanya karya berupa lukisan yang dipamerkan. Namun juga patung, grafis, print making, dan lainnya.
Sementara Ketua Panitia Jogjakarta International Art Festival Hadi Soesanto mengatakan, tujuan dari pameran yakni membuat jaringan seniman di seluruh negara.
"Dengan
adanya jaringan yang sudah terbentuk, kita akan lebih mudah nantinya dalam
menggelar pameran. Apalagi perhatian dari pemerintah juga kurang, terutama
dalam hal seni rupa," jelas Hadi.
Dia
mengatakan, selama ini seniman sering berjuang dan berusaha secara mandiri
untuk bisa mengadakan even serta pameran baik di dalam maupun luar negeri.
"Kita
selalu memakai biaya sendiri. Harapan kita, dengan menggelar pameran seperti
ini, pemerintah bisa melirik seni rupa dan kasih kepedulian," harapnya.
Dalam
pameran yang berlangsung selama satu hari besok (10/10), sedikitnya ada 50
seniman yang terlibat. Antara lain berasal dari Kanada, Turki, Nepal, Serbia,
Philipina, Vietnam, Amerika Serikat, Jerman, Uni Soviet, Polandia, Italia, Bangladesh,
India, Taiwan, Jepang, China, Singapura, dan beberapa lainnya.(zis)
Tidak ada komentar: