MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Kegilaannya terhadap dunia olahraga atletik, membuat Priyatmadi (38) warga Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang mampu mewujudkan mimpinya. Sejak muda Pria yang juga PNS di Kasubbag Administrasi Umum Kecamatan Bandongan ini memiliki cita-cita bisa keliling dunia secara gratis.
Priyatmadi menunjukkan sertifikat bertuliskan bahasa Jerman dalam (Bahasa Indonesia) berarti sertifikat pelatihan dasar atletik berbasis biomekanik.
"Saya baru saja pulang dari Jerman ikut pelatihan atletik bersama perwakilan
dari negara-negara lain," katanya saat di Kantor Disdikpora Kabupaten
Magelang.
Dia menjelaskan keberangkatannya ke Jerman mewakili Indonesia beberapa waktu lalu, merupakan salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan yang diberikan oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) atas jasanya selama ini. Banyak pengalaman yang diakuinya sangat berkesan dan berharga selama 14 hari mengikuti pelatihan, yakni sejak 6-17 September kemarin.
"Selama di Jerman kami
perwakilan dari negara-negara Asia mendapatkan pelatihan atletik yang sangat
bagus. Banyak profesor, atllit, dan pelatih tingkat dunia yang berbagi
pengalaman dan bertukar pikiran,"jelasnya.
Sebelum ke Jerman, Priyatmadi sendiri sudah pernah mengikuti pelatihan atletik di negara lain di Asia. yakni Singapura, Thailand, dan berkeliling di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa bulan ke depan, dia bahkan sudah direncanakan untuk ikut pelatihan atletik di Amerika Serikat.
"Saya sangat beruntung. Apa
yang menjadi cita-cita saya untuk bisa berkeliling dunia secara gratis sudah mulai
terwujud melalui olahraga atletik," kata ayah dua anak ini.
Dia menceritakan, olahraga atletik memang menjadi favoritnya sejak masih remaja. Selain karena sederhana dan tidak membutuhkan biaya banyak, olah raga ini jika diolah dengan baik juga mampu menghasilkan atlit-atlit yang handal. Dari situlah, dia sempat mencoba kemampuannya sebagai atlit. Namun hanya beberapa tahun, Priyatmadi harus dihadapkan pada kondisi kesehatan yang kurang mendukungnya.
"Saya belum mampu menunjukkan
kemampuan terbaik namun harus berhenti menjadi atlit karena kaki saya
cidera," ungkap Priyatmadi.
Dari kondisi yang kurang memungkinkan tersebut akhirnya Priyatmadi bertekat untuk menjadi pelatih olahraga atletik. Dia mengaku tidak akan menyerah pada olahraga atletik, meski tidak lagi menjadi atlit. “Saya memiliki mimpi bisa keliling dunia dari olahraga yang mulai saya tinggalkan ini, ”ucapnya.
Puluhan tahun lamanya dia jalani sebagai pelatih atetik meski tanpa biaya yang mendukung. Namun hasil dari didikanya, sedikitnya sudah 11 orang atlit yang kini telah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Tapi saya belum akan berhenti menjadi pelatih atletik. Saya masih ingin membawa nama harum Kabupaten Magelang dari cabang atletik,"pungkas Priyatmadi.(zis)
Tidak ada komentar: