NGLUWAR,
KABARMAGELANG.com__Meski mendapat
tentangan dari ratusan warga , rencan pembangunan jalan yang melewati areal makam Giriloyo milik warga tetap di lanjutkan. Akibatnya Ratusan warga
Dusun Karanggeneng Desa Jamus Kauman Kecamatan Ngluwar Magelang, terpaksa membuat makam baru dan membongkarnya untuk
di pindahkan. Panitia pembangunan jalan beralsan
jalan yang akan di bangun harus lurus. Perbedaan pendapat ini menimbulkan
perpecahan masyarakat di Dusun tersebut.
Sedikitnya ada tiga makam yang terpaksa dipindah yakni makam Ny Jowiryo Singodimejo (meninggal tahun 1960-an), makam Hadi Kaswoto (meninggal tahun 2008), dan makam saudaranya Ny Sunarti (meninggal tahun 2008).
Sedikitnya ada tiga makam yang terpaksa dipindah yakni makam Ny Jowiryo Singodimejo (meninggal tahun 1960-an), makam Hadi Kaswoto (meninggal tahun 2008), dan makam saudaranya Ny Sunarti (meninggal tahun 2008).
Suwarto (62), ahli waris
Ny Jowiryo Singodimejo, mengatakan pada dasarnya pihaknya tidak menolak
pembanguan jalan tersebut, asal jangan menerjang makam. "Kami tidak
menolak pembangunan jalan , tetapi jangan menerjang makam, kan bisa di geser barang satu
meter di sebelahnya, " katanya.
Tokoh masyarakat Jamus Kauman Muhammad Jawahir menjelaskan pemindahan
makam tersebut sebenarnya sudah ada upaya dialog serta pertemuan di Balai Desa.
“Namun panitia tetap ngotot jalan melewati atas makam. Kerabat dan ahli waris tentu saja tidak terima makam keluarga mereka diuruk buat jalan," kata Jawahir.
Sementara Ketua RT 5 Dusun Karanggeneng Slamet Haryanto menjelaskan dirinyalah
yang menggagas pembangunan jalan paving block. Namun ide semula jalan baru melalui pinggiran areal makam sehingga tidak merusak makam yang sudah ada. "Namun sebagian panitia ngotot jalan melewati makam. Karena tidak setuju saya memilih mengundurkan diri dari jabatan ketua panitia,"terangnya.
“Pembangunan jalan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah akses peziarah ke lokasi makam tokoh. Dengan mudahnya akses jalan diharapkan peziarah di Karanggeneng ini akan meningkat, “tandas Slamet.(zis)
Tokoh masyarakat Jamus Kauman Muhammad Jawahir menjelaskan pemindahan
makam tersebut sebenarnya sudah ada upaya dialog serta pertemuan di Balai Desa.
“Namun panitia tetap ngotot jalan melewati atas makam. Kerabat dan ahli waris tentu saja tidak terima makam keluarga mereka diuruk buat jalan," kata Jawahir.
Sementara Ketua RT 5 Dusun Karanggeneng Slamet Haryanto menjelaskan dirinyalah
yang menggagas pembangunan jalan paving block. Namun ide semula jalan baru melalui pinggiran areal makam sehingga tidak merusak makam yang sudah ada. "Namun sebagian panitia ngotot jalan melewati makam. Karena tidak setuju saya memilih mengundurkan diri dari jabatan ketua panitia,"terangnya.
“Pembangunan jalan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah akses peziarah ke lokasi makam tokoh. Dengan mudahnya akses jalan diharapkan peziarah di Karanggeneng ini akan meningkat, “tandas Slamet.(zis)
Tidak ada komentar: