MUNGKID,
KABARMAGELANG.com__Ribuan warga Kabupaten Magelang, berdesakan di jalan menyaksikan pawai karnaval dalam memperingati
HUT RI ke 70. Sedikitnya 35 kelompok kesenian tradisional se Kabupaten Magelang
ikut ambil bagian mengikuti pawai ini. Arus lalulintas jalan Soekarno-Hatta menuju
Borobudur terpaksa dialihkan sementara guna
kegiatan pawai tersebut.
Sebelum karnaval melewati panggung kehormatan,
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Drs H Edy Susanto,
Rabu (19/8) menyebutkan, pawai karnaval peringatan 17 Agustus 2015 ini, sebagai
upaya untuk pelestarian kesenian daerah yang ada di Kabupaten Magelang, sekaligus
untuk mengembangkan potensi daerah dibidang pariwisata.
Iring-irangan pawai melewati panggung
kehormatan, diawali dengan tarian Angguk Kinaryo Asih yang cukup memukau
penonton, termasuk Bupati Magelang, Zaenal Arifin SIP, Dandim Letkol
(Arm) I Made Gede Antara S.Sos, Kapolres AKBP Zain Dwi Nugroho, Kajati Magelang
yang duduk di panggung kehormatan.
Dari 35 peserta karnaval, diantaranya
antaranya dari Dinas Lingkungan Hidup yang menampilkan replika piala Adipura
untuk Kabupaten Magelang tahun 2017. Para peserta yang menggunakan pakaian yang
terbuat dari kertas dan plastik bekas tersebut, bertekad untuk bisa mendapatkan
penghargaan bergengsi dibidang kebersihan tersebut.
Tak kalah menariknya, pasukan dari DPU ESDM
yang menampilkan pasukan pemadam kebakaran (Damkar) juga tak luput dari
perhatian warga, karena peserta mendemontrasikan cara untuk memadamkan api,
jika terjadi kebakaran. Sedang peserta PDAM Magelang, menampilkan tarian
jaranan.
Sementara untuk kesenian tradisional yang
tampil di panggung kehormatan, diantaranya tari Soreng Krido Manggola dari
Kecamatan Pakis yang mendapat perharian
pengunjung. Tari yang menggabarkan
perang Diponegoro tersebut, semua penarinya berkumis tebal, termasuk pemimpin
tari yang naik kuda yang juga kumis tebal.
Selanjutnya tari Dayakan juga tampil memukau, pasalnya
para penari menggunakan atribut di kepala layaknya atribut kebesaran orang
Dayak, disusul penampilan tari kuda lumping dan tari bambu runcing yang
dimainkan kaum laki-laki dan perempuan, serta puluhan kesenian lain yang
merupakan unggulan dari semua Kecamatan se Kabupaten Magelang. (zis)
Tidak ada komentar: