MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Rencana Pemerintah Pusat yang akan segera membuat hujan buatan yang di tujukan ke daerah daerah kekeringan akibat musim kemarau, melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuat resah para petani tembakau di Magelang. Para petani tembakau di lereng gunung Sumbing memilih menolak rencana tersebut.
Salah satu petani tembakau di lereng Gunung Sumbing Parno,
mengatakan para petani tembakau di sini bisa dikatakan menolak adanya hujan
buatan. HUjan buatan akan berdampak buruk pada tanaman tembakau. “Tanaman
tembakau sangat membutuhkan panas matahari yang cukup untuk menjadi
tembakau yang berkualitas, “katanya.
“Apalagi pada
masa panen, dari pengolahan rajangan hingga menjadi tembakau yang berkualitas
sangatlah membutuhkan panas matahari yang cukup, “jelas Parno.
Parno juga
mengungkapkan, jika tanaman tembakau terkena air selain kadar airnya lebih
tinggi juga menyebabkan daun tembakau cepat membusuk. "Daun tembakau yang
terkena air hujan akan menguning dan membusuk, otomatis tidak laku
dijual, "terangnya.
Sementara Chabib
petani tembakau di Muntilan menyatakan, bahwa hujan buatan yang akan di lakukan
pemerintah, jelas sangat meresahkan petani, sebab selama tiga bulan kedepan
petani sangat butuh terik matahari, baik untuk menuakan daun tembakau di pohon dan
mengeringkan tembakau rajangan. Terik matahari mengurangi kadar air dan
meningkatkan kadar nikotin pada daun .
“Hujan buatan yang
sudah disiapkan pemerintah belum tentu sesuai sasaran, para petani sudah
khawatir jika hujan buatan itu turun di wilayah ini. Hujan akan menurunkan
kualitas tembakau sehingga petani bisa merugi, ”beber Chabib.
Chabib berharap, sebaiknya
pemerintah memberikan bantuan nyata kepada daerah yang sedang mengalami
kekeringan, seperti pompa air, proyek pipanisasi, bendung, dan embung. “Setidaknya
bantuan yang mengena langsung ke
masyarakat seperti bantuan air bersih, “tandasnya.
(zis)
Tidak ada komentar: