SRUMBUNG-KABARMAGELANG.com__
Hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) kembali terbakar pada Rabu siang
(27/8). Sedikitnya enam hektar hutan di wilayah Jurang Jero
Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang tersebut hangus terbakar.
Berdasarkan informasi dari relawan
Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH) dan kelompok Tani Jurang Jero Asri yang
mengetahui pertama kali kebakaran tersebut, api mulai membakar semak-semak
sekitar pukul 11.00 WIB. .
Koordinator relawan Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH) Jatmiko, menjelaskan, setelah mengetahui adanya kebakaran, para relawan langsung menyampaikan informasi ke masyarakat melalui radio komunikasi HT dan media sosial seperti facebook dan twitter.
Koordinator relawan Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH) Jatmiko, menjelaskan, setelah mengetahui adanya kebakaran, para relawan langsung menyampaikan informasi ke masyarakat melalui radio komunikasi HT dan media sosial seperti facebook dan twitter.
"Kebakaran besar di Merapi di atas hulu Kali Putih. Kita mohon bantuan dari rekan rekan relawan lainya mengingat semak-semak tinggi,"jelasnya.
Jatmiko menduga bahwa, kebakaran hutan tersebut juga mengenai
peralatan pemantau banjir lajar atau early warning sistem (EWS) milik BPPTKG
yang dipasang di bantaran Kali Putih. Informasi ini menyebar cepat sehingga
sekitar 250 relawan dari berbagai komunitas masuk ke kawasan TNGM untuk
memadamkan api.
“Relawan yang terlibat diantaranya
Guruh Merapi, Peduli Merapi, SAR, JME, Garda Rescue, dan lainnya, “sebutnya.
“Api baru bisa dipadamkan empat jam setelah terbakar atau sekitar
pukul 15.00 WIB. Kebakaran kali ini menghanguskan sekitar enam hektar hutan
Gunung Merapi, “timpal Iriyanto relawan JME.
Sementara Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Gunung Merapi Nurpana Sulaksono saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memastikan berapa luas areal hutan yang terbakar, katena hutan Gunung Merapi sudah berulangkali terbakar sejak pertengahan Agustus lalu.
“Penyebab kebakaran,kemungkinan dari
ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, yang jelas kita telah kehilangan ribuan pohon
dan tanaman hutan lainya, “tandas Nurpana. (zis)
Tidak ada komentar: