MERTOYUDAN,
KABARMAGELANG.com__Warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan
Mertoyudan, Kabupaten Magelang gelar padusan Bojong Banyu. Tradisi unik berupa
perang air tersebut selalu di ikuti oleh ratusan warga setempat setiap
menjelang bulan Ramadhan baru baru ini.
Diawali
kirab dengan berpakaian adat jawa puluhan warga berjalan kurang lebih lima
ratus meter dari Dusun menuju sumber mata air Tuk Dawung yang berada di sebelah
Dusun. Kirab ini semakin meriah saat lantunan musik gamelan gending jawa
mengiringi perjalanan mereka sampai di sumber mata air.
Sesampai
di sumber mata air mereka melakukan doa sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas anugerah air yang melimpah di dusun ini.
Usai doa, acara teruskan dengan pengambilan air Pawitra (suci) dan di masukkan ke dalam belasan kendi untuk di bawa kembali ke tengah lapangan Desa. Sebagai ungkapan kegembiraan puluhan pemuda menyambutnya dengan tarian Pawitra Budaya.
Usai doa, acara teruskan dengan pengambilan air Pawitra (suci) dan di masukkan ke dalam belasan kendi untuk di bawa kembali ke tengah lapangan Desa. Sebagai ungkapan kegembiraan puluhan pemuda menyambutnya dengan tarian Pawitra Budaya.
Sebagai puncak kegiatan, seluruh warga yang hadir saling melempar air
yang sudah dimasukkan ke dalam plastik, ember, maupun gayung. Warga menyebutnya
sebagai 'Perang Air'. Meski harus basah kuyup terkena lemparan air mereka
tetap antusian dan tampak bergembira.
Tradisi Perang air sudah di percaya oleh masyarakat setempat sebagai simbol untuk melebur kesalahan antar warga. Warga saling memaafkan sehingga saat menjalankan puasa nantinya masing-masing dalam keadaan bersih, mulai dari hati, pikiran dan perbuatan, sehingga bisa menyucikan diri dalam menghadapi bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari akan dilaksanakan. Dengan usainya tradisi ini mereka berharap bisa lebih tenang dan khusuk menjalankan ibadah Puasa.(zis)
Tradisi Perang air sudah di percaya oleh masyarakat setempat sebagai simbol untuk melebur kesalahan antar warga. Warga saling memaafkan sehingga saat menjalankan puasa nantinya masing-masing dalam keadaan bersih, mulai dari hati, pikiran dan perbuatan, sehingga bisa menyucikan diri dalam menghadapi bulan Ramadhan yang tinggal beberapa hari akan dilaksanakan. Dengan usainya tradisi ini mereka berharap bisa lebih tenang dan khusuk menjalankan ibadah Puasa.(zis)
Tidak ada komentar: