MUNTILAN, KABARMAGELANG.com__Jelang Ramadhan ratusan massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI)
Magelang melakukan Parade Tauhid, dengan memembentangkan
spanduk sepanjang dua kilometer di tengah jalan Pemuda
Muntilan Minggu (14/6). Massa yang terdiri dari berbagai ormas Islam se Jawa
Tengah dan DIY menghimbau agar tempat-tempat hiburan di Kabupaten
Magelang dan sekitarnya untuk toleransi. Selain itu, pihakya juga secara khusus
menghimbau TNI/Polri untuk melakukan antisipasi terhadap paham radikal
khususnya di Kabupaten Magelang.
Syihabuddin
ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah kepada ratusan jemaah
mengatakan bulan Ramadhan merupakan bulan anti maksiat. Dia
meminta kepada semua pihak untuk menjaga kesucian Ramadhan.
”Harus
ada toleransi, karena bulan Ramadhan adalah bulan besar Islam. Entah Islam atau
non Islam juga harus menghormati. Hiburan malam pun demikian, harus memiliki
tata karma, dan tidak sesuai etika bila tetap
buka di bulan suci (Ramadhan),” katanya
Syihabuddin
meminta pihak yang berwenang untuk melakukan kontrol terhadap pihak-pihak yang
berpotensi intoleransi di bulan puasa seperti karaoke dan hiburan malam. Ia
menjanjikan tidak akan melakukan sweeping selama TNI/Polri mampu menindak
tegas.
”Bila
himbauan kami tak diindahkan, bukan tidak mungkin kami tetap akan
bersikap (sweeping),” tegasnya.
Syihabuddin juga
menyoroti munculnya paham-paham yang merong-rong keutuhan
NKRI, yakni paham Komunis dan aliran Syiah di Indonesia khususnya di eks
Karisidenan Kedu.
”Yang
saya khawatirkan, di Temanggung sendiri sudah mulai bermunculan musuh agama,
masyarakat dan negara. Kita susun kekuatan dan persatuan. Kalau Partai Komunis
Indonesia (PKI) datang, kita lawan termasuk Syiah,”tantangnya.
Aksi yang sempat membuat
macet arus
lalu lintas satu arah dari Jogjakarta menuju Magelang tersebut, mendapat
pengawalan ketat ratusan
polisi gabungan dari Polsek Muntilan, Dukun, Dalmas Rayon, dan Perintis Polres
Magelang guna menghindari hal yang tidak diinginkan. (zis)
Tidak ada komentar: