KABARMAGELANG.COM_Sepekan terakhir sebagian warga Magelang kembali kesulitan memperoleh
gas elpiji. Tidak jarang mereka harus mencari ke luar daerah untuk mendapatkan
bahan bakar bersubsidi ukuran 3 kilogram yang saat ini sudah mencapai Rp
20 ribu per tabung.
Puji Hartono salah satu
warga perumahan Maliyan, Kecamatan Mertoyudan mengaku, sudah satu minggu
terakhir kesulitan memperoleh gas melon itu. Dia bahkan sempat
berkeliling hingga beberapa penjual pengecer untuk mendapat gas 3 kg.
"Saya sudah berkeliling ke 10
toko semuanya kehabisan stok. Hingga akhirnya di jalan saya bertemu dengan penjual yang baru saja
ambil dari pangkalan, lalu saya hentikan," katanya.
Sementara Wahid warga Desa
Wonokerto Kecamatan Tegalrejo juga mengaku baru bisa memperoleh gas 3 kg satu
minggu sekali. Dia terpaksa menggunakan kayu bakar dahulu sebelum mendapatkan
gas melon tersebut.
“Saat pengecer di dekat rumah
mendapat pasokan dari pangkalan. Saya harus berebut dengan banyak
pembeli lainnya, apabila tidak mendapatkan jatah, untuk kebutuhan memasak di
rumah, terpaksa memakai kayu bakar dulu," keluhnya.
Salah satu pemilik warung makan di
Muntilan Siti Fatonah mengatakan, gas 3 kg tidak stabil setiap hari.
Biasanya, stok elpiji lancar dan mudah
diperoleh satu hingga dua minggu, dan di minggu-minggu berikutnya terus
sulit.
“Hal seperti ini sering terjadi ber
ulang-ulang setelah harga gas yang 12 kg naik secara signifikan,” jelasnya.
Terpisah Heru pemilik pangkalan
elpiji di Kecamatan Secang mengatakan, pasokan gas yang diterimanya
hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan lama. Dia biasa
mendapatkan pasokan 240 tabung elpiji 3 kg yang dikirim dalam dua tahap.
“Saya sering menolak pembeli yang
datang dari luar Secang. Kami tidak bisa menambah pelanggan baru,
karena tidak diizinkan menambah stok elpiji,"terangnya.
Diketahui Harga gas elpiji 3 kg mencapai
Rp19 ribu bahkan tembus Rp20 ribu per tabung di beberapa tingkat
pengecer. (zis)
Tidak ada komentar: