BOROBUDUR,
KABARMAGELANG.com__Ratusan warga borobudur magelang rela antri ber jam-jam di sebuah
pangkalan gas elpiji untuk mendapatkan satu tabung gas ukuran 3 kilogram. Hal
ini terjadi sejak sebulan terakhir akibat melonjaknya harga gas melon yang
sudah mencapai Rp. 20 ribu per tabung di tingkat pengecer.
Suwardi, warga Ringin Putih, Kecamatan Borobudur
mengaku, sudah sejak sebulan ini, kesulitan mendapatkan gas subsidi ini. Ia pun
terpaksa harus antre berjam-jam untuk mendapatkan satu tabung gas disebuah
pangkalan. “Sudah sebulan ini saya biasa mengnatri di pangkalan, mulai jam 5
pagi hingga jam 8.”katanya.
Menurutnya
di pangkalan harganya lebih murah dan
pasti dapat meskipun hanya di jatah satu tabung. “Kalau membeli di pangkalan,
harganya hanya Rp 15.500 per tabung. Sedang dipengecer, sudah Rp. 20 ribu,
itupun belum pasti dapat,” terang Suwardi.
Ridwan sekaligus pemilik pangkalan itu menambahkan, sejak gas elpiji naik di tingkat pengecer, yang
antre ditokonya selalu lebih dari 80 orang setiap pagi. “Setiap hari rata-rata
80 sampai 120 orang yang mengantri.”ungkapnya.
Yang mengherankan lanjut Ridwan, mereka tidak Cuma dari
wilayah Borobudur saja. Mulai besok, kami akan periksa KTP mereka. Kami akan
layani orang yang memiliki KTP Borobudur saja.
“Kasihan kalau warga borobudur
justru tidak dapat gas,” katanya yang menjual gas Rp 15.500 per tabung itu.
Diketahui harga
elpiji subsidi 3 kg atau yang sering disebut gas melon di Kabupaten Magelang,
kini sudah mencapai Rp 20 ribu per tabung. Padahal sebelumnya, rata-rata hanya
berkisar Rp 17 hingga Rp 18 ribu per tabung. Kenaikan harga di tingkat pengecer
ini, menyebabkan warga kesulitan mendapatkan gas ini sejak sebulan terakhir.(zis)
Tidak ada komentar: