MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Asisten Pemerintahan
Pemkab Magelang melepas, Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI)
Kabupaten Magelang berangkat menuju Istana Negara mendesak Jokowi untuk menandatangani revisi PP Nomor 43 Tahun 2014 pasal
100 mengenai jatah tanah bengkok. Jika tidak di penuhi dan tanah bengkok desa masih
diotak-atik pemerintah, ratusan Kepala
Desa ini mengancam akan mogok pemerintahan.
.
Asisten Pemerintahan
Pemkab Magelang Drs Eko Triyono yang ikut melepas keberangkatan para Kades di
pendopo lapangan Drh. Soepardi Selasa petang (26/5) mengaku, tidak mempermasalahkan tuntutan mereka.
"Tidak ada masalah demo ke Jakarta karena mereka ingin menyalurkan
aspirasi," katanya.
“Itu hak mereka, kami
hanya bisa merestui, semoga permintaannya bisa di kabulkan oleh Pemerintah
Pusat, semua demi kesejahteraan mereka,”tambah Eko.
Sementara Ketua Paguyuban
Kepala dan Perangkat Desa Ngesti Projo Magelang Sungkono mengatakan, bengkok adalah tanah pelungguh yang di warisi
sejak jaman nenek moyang dan menjadi
wewenang kades dan perangkat desa. Dalam rangka memperjuangkan hal itu sebanyak 367 kades dan perangkat desa Magelang
mengikuti unjuk rasa di Istana Merdeka.
“Presiden Joko
Widodo harus menandatangani revisi PP Nomor 43 Tahun 2014 pasal 100 mengenai jatah
tanah bengkok.”jelasnya.
Unjuk rasa ini lanjut
Sungkono, tidak hanya di ikuti oleh perangkat desa magelang saja, namun juga
dari berbagai daerah.
"Jawa tengah yang
berangkat ada delapan ribu, kemudian lima ribu dari Jawa Timur, dan seribu
perangkat desa dari Jawa Barat, " terang Sungkono.
Sebelumnya Sungkono
mengaku, pihaknya pernah bertemu dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar. Dalam pertemuan tersebut Menteri sudah menyetujui apa yang menjadi tuntutan para perangkat desa.
"Menteri sudah
setuju, tetapi kami masih menunggu hitam di atas putih. Tetapi karena ada
beberapa prosedur yang harus dilewati, kemungkinan Bulan Juli mendatang Presiden baru menandatanganinya,"
tutur Sungkono.(zis)
Tidak ada komentar: