Sejumlah warga di Desa Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang
mengaku prihatin karena jalur evakuasi sepanjang 5 kilometer yang menghubungkan
Mangunsuko hingga pos pengamatan Babadan itu rusak parah dan belum pernah diperbaiki pasca erupsi Merapi.
Harsono (60), warga Dusun Grogol, Desa Mangunsuko menjelaskan, kondisi
rusaknya jalan tersebut sudah terjadi pasca erupsi Merapi tahun 2010 hingga
2011 lalu.Kerusakan jalan, diperparah dengan banyaknya armada truk yang
melintas untuk memuat material setiap hari..
“Apalagi saat ini masih banyak penambangan di alur sungai senowo,
sehingga banyak truk pasir melebihi muatan yang lewat jalan ini setiap hari,
sehingga Jalan yang mulai rusak akhirnya menjadi parah dan sulit untuk
dilewati.”Tambah Harsono.
Senada dengan Srini warga lain,
mengaku sangat prihatin dengan
kerusakan jalan itu. Menurutnya, kerusakan jalur tersebut mirip dengan sungai
mengering dan berpotensi menimbulkan
korban akibat kecelakaan jika tidak
hati-hati, saat lewat di jalan ini.
“Semoga pemerintah segera memperbaiki jalan ini agar, aktivitas warga bisa berjalan dengan
baik,” Harapnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan
Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM), Sutarno menjelaskan, pihaknya sudah
mengetahui kerusakan tersebut. Dia memperkirakan kerusakan itu mencapai 5
kilometer.
“Untuk kerusakan ini memang kami
koordinasikan dengan BPBD setempat untuk perbaikan melalui anggaran Rehab Rekon
(RR) dengan nilai sekitar Rp 7 miliar,”Terangnya.
Adapun kerusakan jalur evakuasi
ini diakuinya karena adanya over tonase
armada truk galian C dan erosi karena hujan. “ Pasca erupsi, banyak alat berat
yang melewati wilayah Mangunsuko-Babadan untuk pembangunan sabo dam yang
dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu dan Opak (BBWSSO),”Pungkas
Tarno.(zis)
Tidak ada komentar: