HUT Ke 31 Kota Mungkid Kabupaten Magelang
KABARMAGELANG.COM_Kota Mungkid, 20/3/2015. Berbeda dengan daerah yang lain, jika kita memasuki Wilayah Ibu
kota Kabupaten Magelang dari arah selatan 2 km menjelang Kantor Kabupaten
Magelang kita masih dapat melihat hamparan sawah petani yang menguning yang
membuat tenteram setiap mata yang memandang, begitu pula dari arah utara hanya
berjarak 1 km dari pusat Ibu Kota juga masih terlihat hamparan tanaman
padi. Disekitar Kantor Kabupaten hanya kita temui bangunan perkantoran, serta
rumah rumah penduduk . Sementara di daerah lain pemandangan ini sudah jarang
kita jumpai, yang ada deretan gedung-gedung yang menjulang tinggi.hiruk pikuk
kendaraan, panas serta polusi yang sangat mengganggu.
Sebelah selatan dan barat, memanjang
pegunungan menoreh merupakan penghasil aneka hasil kebun dan buah seperti
pepaya, rambutan, duku, manggis, durian Dll , wilayah timur merupakan sentra
agro sayur mayur dan lahan pertanian yang subur begitu pula wilayah utara di
lereng gunung sumbing juga merupakan penghasil selain padi juga sayuran.
Gambaran diatas menunjukkan bahwa banyak Ibu Kota Kabupaten terletak di pusat keramaian Kota, namun tidak dengan
Ibu kota Kabupaten Magelang. Kota Mungkid didesain
seperti sekarang ini, Kota Mungkid sebagai pusat Pemerintahan, kota Pendidikan,
Pengembangan Agama serta kota pelestari Budaya yang tetap bernuansa pedesaan.
Sedangkan sebagai tempat pertumbuhan ekonomi,dan jasa serta Perdagangan yang mulai berkembang di sepanjang jalan jalan protokol di sekitar kota
mungkid bahkan mulai
merambah di tingkat Kecamatan.
Sebelum kemerdekaan Kedudukan Pemerintah Kabupaten Magelang berada
di Kota Magelang.
Selama revolusi kemerdekaan berlangsung kedudukan Pemerintahan Kabupaten
Magelang sempat berpindah pindah dari tempat satu ke tempat lainya, seperti pindah dari Kota Magelang ke Desa Cilebung Kec Sawangan,
kemudian pindah ke desa Manggoran Mertoyudan, desa Bojong Mungkid, sampai
mendekati akhir masa revolusi pindah di desa Jumbleng Kecamatan Muntilan dan
setelah keadaan kembali aman kembali lagi ke Kota Magelang.
Tahun 1950 Kota Magelang diberi hak untuk mengatur rumah tangganya
sendiri, dengan demikian di Kota Magelang berpusat 4 badan pemerintahan yang
memiliki fungsi yang berbeda yaitu : Pemerintah Kota Magelang, Pemerintah
Kabupaten Magelang,Kantor Karesidenan Kedu serta Akademi militer. Sudah barang
tentu dengan keadaan ini masalah kepadatan kota tidak terhindarkan lagi.
Oleh karena itu, mengingat tuntutan pelayanan dan pembangunan serta
perkembangan jaman, pada tahun 1979, saat itu Bupati Magelang dijabat oleh
Drh.Soepardi mengadakan kerjasama dengan Universitas Diponegoro Semarang untuk
mengadakan survey lokasi Ibu Kota Kabupaten Magelang yang menghasilkan
alternative Ibu Kota yaitu : Kecamatan Mungkid, Muntilan Mertoyudan dan Secang.
Hasil survey tersebut kemudian dikuatkan oleh survey ulang dari Dirjend
Pemerintahan umum dan otonomi daerah Depdagri, yang menetapkan Ibu Kota
Kabupaten Magelang berkedudukan di Kota Mungkid.Kota baru yang dibentuk di
wilayah Kecamatan Mungkid, dan Mertoyudan yang terdiri atas Desa Mendut,
Sawitan dan Deyangan.
Kota Mungkid diresmikan sebagai Ibukota Kabupaten Magelang pada tanggal
22 Maret 1984 oleh Gubernur Jawa Tengah M.Ismail. An Menteri Dalam Negeri
, dan hingga kini pada tanggal 22 Maret diperingati sebagai hari jadi Kota
Mungkid.
Sejak Magelang ditetapkan sebagai Kadipaten ( sekarang Kabupaten ) pada
tahun 1813 oleh Pemerintah Inggris sampai sekarang telah dipimpin 20 orang
Bupati yaitu dari Bupati pertama RA. Danoeningrat I ( 1813-1826) hingga terahir
Bupati Zaenal Arifin SIP (2014-2019).
Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP, berharap Diusianya yang ke 31 Kota
Mungkid sebagai Ibu Kota Kabupaten Magelang dapat tumbuh dan berkembang,
menjadi kota yang semakin ideal, yang dapat mengakomodasi berbagai kepentingan
dan layanan masyarakat Kabupaten Magelang, tanpa meninggalkan ciri
khas sebagai pusat Pemerintahan yang bernuansa pedesaan serta teguh
dalam mempertahankan budaya adi luhung bangsa Indonesia.
” Semoga kedepan Kota Mungkid dapat menjadi sumber ide bagi upaya untuk
mewujutkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Magelang yang semakin
Sejahtera, maju dan amanah “ katanya.
Kami berharap hingga dimasa masa
mendatang Kabupaten Magelang terus dapat mempertahankan kemandirian dibidang
pangan mengingat selama ini kita tidak hanya sebagai penyangga pangan di Jawa
Tengah akan tetapi juga Nasional.(Zis/Ndro)
Tidak ada komentar: