MUNGKID
- Setelah mengalami kerusakan cukup serius, Musiem Widayat di Kabupaten
Magelang, dilakukan revitalisasi menggunakan kucuran dana sebesar Rp 1,5 miliar
dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut
Direktur Musium Haji Widayat (MHW) Magelang Fajar Purnomo, dengan bantuan dana
dari pemerintah ini, paling tidak bisa menyelamatkan keberadaan Musiem Haji
Widayat. Karena selama ini, kondisi musiem sangat memprihatinkan. Selain
bangunan gedung mengalami kerusakan
akibat terkena abu vulkanik Gunung Merapi dan Gunung Kelud, juga karya mestro H
Widayat juga mengalami kelembaban, yang mengakibatkan karya seni itu rusak.
"Jika
tidak mendapat bantuan dana dari pemerintah, mungkin Musiem Widayat yang masuk
cagar budaya itu, kerusakan museum akan semakin parah, karena bangunan bagian
dalam kayunya mulai lapuk di makan rayap," kata, Fajar Purnomo, Kamis
(12/3).
Seluruh
bangunan baik dalam maupun luar telah diperbaiki, termasuk genteng yang kotor
oleh abu vulkanik. Dengan perbaikan ini, Museum Widayat siap dibuka untuk
aktivitas masyarakat, terutama untuk pameran lukisan para seniman. Karena saat
ini, musium telah dilengkapi camera CCTV serta lampu penerangan.
Musium
seluas 1.300 m2 yang berbentuk joglo ini, berdiri pada tahun 2001 dan
diresmikan penggunaanya untuk pertama kali oleh H. Widayat. Bangunan terakhir
yang melengkapi komplek Museum H. Widayat adalah rumah joglo yang diberi nama
Art Shop Hj. Soemini didirikan sebagai penghormatan atas jasa istri kedua.
"Kini
Museum Haji Widayat selesai direvitalisasi, dan siap menggelar pameran. Rencana
pertengahan Maret 2015, akan digunakan pameran lukisan hasil karya H Widayat
serta karya 44 seniman muda," Tutup Fajar didampingi Karina Rima Melati.
(Ad)
Tidak ada komentar: