MUNGKID _ Untung Yuli Prasetyawan (33), warga Kauman, Desa Blondo,
Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang meyakini bahwa pernikahan adalah
momen sakral dan terjadi sekali seumur hidupnya. Pria yang seing di
sebiut “Wawan Geni” ini , menghelat pernikahannya dengan kemasan unik
dan menarik, Minggu (8/3) di Museum H. Widayat, Mungkid, Kabupaten
Magelang. Dalam acara pernikahanya dia mengajak istrinya, Swasti
Handayani Putri (32), warga Ngaran, Kecamatan Borobudur, serta orang tua
masing-masing, melukis di atas kanvas.
Diiringi tabuhan rebana
dan suara alat musik tradisional mengalun di halaman Museum H. Widayat.
Sejumlah orang dengan berlumuran tanah berwarna coklat, nampak
mengangkat dan mengiringi pengantin yang cantik dan rupawan berbalut
pakaian adat jawa warna hijau.
Dua mempelai pengantin itu diarak
dengan menggunakan singasana yang unik terbuat dari deaunan alam yang
kering, seperti jerami, daun kelapa, anyaman daun kelapa, dan kulit
jagung.
Wawan Geni dan Putripun terus tersenyum saat diarak
berkeliling tugu patung Soekarno-Hatta, yang merupakan jalan masuk
menuju Candi Borobudur, Kirab dan arak-arakan itu, tentu saja
mengalihkan perhatian warga dan pengguna jalan bahkan tidak sedikit yang
mengabadikan moment tersebut dengan mengambil gambar lewat ponselnya.
Prosesi
yang sangat unik di awali, Wawan Geni dan istrinya saling melempar
daun sirih dan juga memecah telur ayam kampung. Kemudian, Wawan Geni
memberikan seperangkat alat lukis, berupa kuas, kanvas berukuran 1,5
meter x 1,5 meter dan dua kaleng cat minyak.
Usai memberikan
seperangkat alat lukis itu, Wawan mengajak istrinya melukis di atas kain
kanvas dengan diiringi alunan lagu “When I Fall In Love” yang mengalun
dari saxophone yang ditiup Keni. Suasana romantis kedua pasangan ini,
kemudian ke dua mempelai saling melempar telur berisi cat warna ke kain
kanvas, yang dilakukan oleh kedua orang tua mempelai.
“Saya
tidak menyangka, nervous, dan senang ,” ungkap Wawan di sela-sela
prosesi pernikahannya. Wawan mengatakan, prosesi dengan menggunakan
performance art dari Komunitas Seni Borobudur Indonesia (KSBI) ini
merupakan hal yang paling mengejutkannya. Dia mengaku bahagia dan haru
karena para seniman khusunya lukis semua mendukung acara seperti ini.
“
Sementara untuk seperangkat alat lukis yang saya berikan pada istri
saya, adalah ungkapan bahwa dunia itu indah. Seindah lukisan. Itu juga
merupakan ciri khas saya sebagi seorang pelukis,” papar Wawan.“Kami
berharap bisa bahagia menjalani pernikahan ini. Apalagi kami memilih
tempat di museum Haji Widayat, yang merupakan maestro lukisan dari
Magelang yang cukup fenomenal dan mendunia,” tuturnya.
Umar
Chusaeni, Koordinator KSBI menjelaskan, “Unsur yang dipakai Wawan dalam
prosesi pernikahan itu juga sangat membumi dan menyatu dengan alam.
Seperti menggunakan media tanah, itu merupakan tanah dari Borobudur. Dan
beberapa hal lainnya yang cenderung coklat dan gelap,” ujar Umar.
Dia
mengatakan, sebagai seniman, Wawan Geni harus melakukan hal yang
berbeda dan kreatif. Namun, tidak meninggalkan pakem dan tradisi Jawa
yang sudah ada "Tutupnya.(ad)
Topics: Kabar Magelang
About KabarMagelang
Info terupdate seputar Kabar Magelang. Lejitkan dan Kembangan usaha Anda di Kabar Magelang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PROMO RUMAH DAN RUKO STRATEGIS
Popular Posts
KATAGORI
- Belajar Bisnis Online (5)
- Daftar Agen Travel di Magelang (1)
- Daftar Hotel Murah di Magelang (6)
- Hotel di Magelang Murah (3)
- Info Lowongan Kerja di Magelang (4)
- Jajanan Kuliner Khas Magelang (7)
- Jual Beli Magelang (26)
- Lowongan Kerja Magelang (2)
- Magang Bisnis Online (1)
- Peluang Usaha Sampingan (4)
- Tempat Wisata di Magelang (12)
Tidak ada komentar: