KABARMAGELANG.COM— Musim penghujan tahun ini, sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan rusak
akibat tanah longsor. Total ada lima jalan dan jembatan yang putus dan harus
segera dilakukan penanganan.
Kerusakan jembatan terbaru terjadi di jalur alternatif penghubung Kecamatan
Salaman dan Kecamatan Tempuran. Jembatan Kalipancar di Dusun Jengkiling,
Banjarharjo, Kecamtan Salaman nyaris putus karena tergerus banjir. Saat ini
jembatan itu hanya bisa dilalui roda dua.
Kepala Bidang Bina Marga DPU-ESDM Kabupaten Magelang David Rubiyanto mengatakan
sebelumnya jembatan penghubung Desa Kalinegoro-Donorojo Kecamatan Mertoyudan
dan Jembatan Desa Sirebet, Kecamatan Kaliangkrik putus total. Kerusakan lain
juga ada di jembatan Desa Giriwetan, Kecamatan Tegalrejo. Untuk jalan yang
putus ada di Desa Sambak-Bambusari Kecamatan Kajoran. ”Ada sekitar lima
jembatan dan jalan yang putus yang harus segera ditangani,” kata dia.
Saat ini, kata dia, kerusakan akan ditangani secara darurat. Kemudian, akan di
alokasikan di APBD 2016 untuk rehab rekon. ”Untuk sementara penanganan, kita
juga akan mengalokasikan di APBD - Perubahan 2015," jelasnya.
Untuk jembatan Kali Pancar, pembangunan fisik berupa jembatan Kali Pancar tidak
bisa dikerjakan secara langsung. Pasca longsor, maka ada tahapan-tahapan
pembangunan yang harus dilalui. Setidaknya jika harus rehap rekon jembatan,
harus diusulkan terlebih dahulu di APBD yang membutuhkan waktu.
Dari informasi yang didapat, ambrolnya jembatan Kalipancar bermula saat wilayah tersebut diguyur hujan lebat. Sungai dibawahnya banjir deras sehingga membuat pondasi jembatan terkikis. Tebing jalan terkikis air dengan tinggi sekitar 5 meter, panjang 7 meter dan lebar longsor sekitar 1 meter. Hingga kini jalur pun terpaksa diberlakukan satu arah dengan sistem buka tutup. ”Longsornya tebing di bahu jalan disebabkan karena banjir,” ujar warga Khoirul Makruf.
Jembatan Kali Pancar merupakan peninggalan jaman Belanda yang dibangun
pada tahun 1971-1972 silam. Setiap hari, jembatan tersebut dilalui siswa-siswi
yang menuntut ilmu di SMPN 3 Salaman tak jauh dari lokasi jembatan.
"Jembatan
ini juga menghubungkan jalur kecamatan Salaman dan Tempuran. Jalur ini
ramai karena menuju SMPN 3 Salaman. Selain itu juga sering dilalui karyawan
yang berangkat ke pabrik," jelas Makruf yang juga Kasi Pemerintahan dan
Pembangunan Pemerintah Desa Banjarharjo ini.
Pasca bahu jalan ini longsor, Pemerintah Desa sudah mengajukan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Magelang. Proposal permintaan bantuan ditujukan ke Bupati Magelang dan Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (DPU ESDM) Kabupaten Magelang. Pemdes berharap, Pemkab Magelang segera memberikan perhatian atas kondisi jembatan.(Zis)
Tidak ada komentar: