KABARMAGELANG.COM---Dua bulan terakhir ini, Desember 2014 dan Januari 2015, RSU Tidar Kota Magelang banyak merawat pasien dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Demam dengue (DD) dan DSS (Dengue Shock Syndrom). Pasien yang datang dengan sakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aigypti ini tidak hanya dari Kota Magelang saja, namun juga dari wilayah Kabupaten.
Kasubag Hukum dan Humas RSU Tidar Magelang, Wahyu Wirawan, Senin (2/2) mengatakan, pada bulan Januari ini, jumlah pasien yang dirawat meningkat dibanding bulan Desember 2014. Peningkatan jumlah pasien karena saat ini masih musim hujan, sehingga penyebaran nyamuk juga meningkat.
Wahyu menyebutkan, selama Januari 2015 jumlah pasien dari wilayah Kota Magelang sebanyak 32 orang. Jumlah itu terbagi, 15 pasien demam dengue (DD) dan 17 pasien DBD. Dari Kota Magelang, tidak ada pasien Dengue Syok Sindrom (DSS). Penyakit DSS lebih berat dibanding DBD. Sedangkan bulan Desember 2014 lalu, penderita DBD terdapat 9 pasien dan 4 pasien penderita DD.
Sedangkan jumlah pasien dari Kabupaten Magelang justru lebih banyak dibanding dari Kota Magelang sendiri. Pada Januari ini, jumlah pasien mencapai 35 orang, yang terdiri dari 25 pasien DBD, 8 pasien DD, dan 2 pasien DSS. Jumlah ini lebih banyak dibanding Desember 2014 sebanyak 33 pasien. Terdiri dari 25 pasien DBD, 6 pasien DD, dan 2 pasien DSS. Semua pasien ini rata-rata dirawat selama satu minggu dan berhasil sembuh dan tidakditemui pasien meninggal dunia di rumah sakit. "Semua pasien bisa tertangani dengan baik. Memang ada yang kita rujuk ke RS Sardjito Yogjakarta karena sakitnya sudah parah,"kata Wahyu.
Kasubag Program dan Evaluasi RSUD Tidar Kota Magelang, Erna Tri Hastuti menambahkan, usia para pasien ini merata dari 3 tahun sampai 60-an tahun. Kebanyakan sebelum dirawat, mereka sudah merasakan gejala sakitnya di rumah selama beberapa hari. Setelah dicek di rumah sakit, ada yang divonis hanya DD, lalu DBD, hingga DSS. Ketiga jenis penyakit ini berbeda meski mengarah ke satu jenis penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypt. Penanganan pun berbeda di masing-masing kategori ini.
Meski jumlah pasien meningkat, untuk kapasitas ruangan masih mencukupi. Kapasitas tempat tidur ada 259 ruang termasuk ruang ICU dan PICU.Tidak ada ruangan khusus untuk pasien dengan penyakit ini.Mereka di rawat antara 5 - 1 minggu.
Sementara itu, salah satu penderita DBD, Angger Yudistira (20), mengaku, sudah enam hari ini dirawat di ruang Anyelir RSUD Tidar. Tiga hari sebelum dirawat, ia merasa demam tinggi. Kemudian diperiksakan ke rumah sakit dan divonis terkena DBD. Saat itu juga ia diharuskan opname di rumah sakit dan sudah mendapatkan perawatan selama 6 hari. "Sekarang sudah mending, sudah mulai membaik. Mudah-mudahan bisa segera pulang,"tutur mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang ini.(tie)
Salah satu pasien DBD yang di rawat di RSU Tidar Kota Magelang. Bulan Januari ini, jumlah pasien ini meningkat dibanding Desember 2014 lalu. (foto:ch kurniawati)
Tidak ada komentar: