KABARMAGELANG.COM---Puluhan ribu warga Magelang yang memadati alun-alun sebagai pusat Kota Magelang terpukau dengan video mapping yang dipersembahkan Pemerintah Kota Magelang dalam rangka menyambut malam tahun baru 2015, sekaligus mencanangkan program 'Ayo Ke Magelang 2015. Banyak diantara mereka tidak berkedip saat menyaksikan tayangan yang berdurasi sekitar 7 menit itu. Mereka terkesima lantaran video dengan jelas dilihat dari Menara air (water toren).
"Baru kali ini ada video seperti itu di water toren. Ini sangat bagus walau tak paham apa isi dari video itu," kata Yustina, warga Jaranan yang menyempatkan bermalam tahun baru bersama suami dan dua orang putranya.
Video mapping yang digarap Kalasan Multi Media (KMM) itu ditayangkan menit-menit menjelang pergantian tahun 2014 ke 2015. Bangunan peninggalan Belanda karya arsitektur Thomas Karsten itu seketika runtuh kemudian hilang beberapa detik. Hilangnya ikon Kota Magelang itu menandai dimulainya pertunjukan video mapping karya Kalasan Multi Media (KMM). Setelah hilang muncul gambaran-gambaran dimulai dari proses dibangunnya bangunan ini hingga dihiasi aneka warna yang melambangkan Kota Sejuta Bunga.
Konten lainnya air, aneka bunga, colouring, dan tidak lupa logo Ayo ke Magelang 2015 yang untuk kali pertama diperkenalkan luas kepada masyarakat. Saat penayangan, muncul video Walikota Magelang Ir Sigit Widyonindito yang mengajak masyarakat untuk menyukseskan program "Ayo Ke Magelang 2015".
Sayang sekali, tayangan video mapping tidak bisa sepenuhnya dilihat oleh warga yang menonton di Alun-alun selatan atau depan Polresta, karena terhalang pepohonan yang tinggi. "Nggak terlihat dari sini, cuma sekilas melihat menara PDAM berwarna-warni. Jadi nggak tahu isinya apa," kata Indri, warga Jambon.
Sebelum video itu ditayangkan, Sigit mengajak seluruh masyarakat menundukkan kepala untuk mendoakan para korban bencana alam seperti tanah longsor Banjarnegara dan kecelakaan yang menimpa pesawat terbang Air Asia dan menewaskan ratusan orang penumpangnya.
Pada malam pergantian tahun, masyarakat dihibur dengan berbagai aliran musik dari beberapa grup lokal, seperti Jupiter Band, Dhedelan Group, Jet Voice, Anenoid Band, dan penampilan Rahmad Sasongko, finalis Indonesia Voice 2013. Ditampilkan pula tari Dyah Manggala yang merupakan tari kreasi baru berbasis modern.
Malam tahun baru masyarakat memang 'tumplek blek di Alun-alun. Sejak sore hari mereka sudah berbondong-bndong memadati Alun-alun. Kemacetan tidak terelakkan. Hampir seluruh ruas jalan macet. Malam tahun baru, warga nampak sangat antusias merayakan di Alun-alun. Mereka sengaja ingin menyaksikan sajian video mapping dan pesta kembang api. Apalagi cuaca sangt mendukung. Magelang cerah sejak pagi hari.
Saking antusiasnya, saat jam belum menunjukkan pukul 00.00 wib, warga yang sengaja membawa kembang api menyulut lebih dulu. Sehingga suasana memang menjadi semakin meriah. Masyarakat terpuaskan dengan pesta kembang api yang berdurasi 30 menit. (watie).
ket gambar :
Video mapping yang ditayangkan di Water Toren Alun-alun Magelang menjadi daya tarik bagi masyarakat saat merayakan malam tahun baru 2015 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota setempat. Penayangan video maping ini menandai dicanangkannya program 'Ayo Ke Magelang 2015". (foto: ch kurniawati)
ketok e kok apik.....
BalasHapus