Bahkan untuk menarik perhatian pelanggan, ia sengaja memasang speaker active yang disambungkan dengan HP. Setiap keliling, pasti terdengar irama dangdut atau irama rancak lain berasal dari speakernya. Yang menjadikan masyarakat tertarik, motornya sudah keren namun tempat jualan sayur atau krombong yang diletakkan di jok belakang masih biasa-biasa saja. Menjadikan penampilan itu sangat kontras.
Dwi terlihat penuh percaya diri saat berkeliling dari kampung ke kampung dengan motor sport yang berwarna kombinasi putih biru itu. Biasanya ia keliling ke kampung Wates - Polosari- Pucangsari (Kedungsari) dan kembali lagi ke kampungnya di Jambesari. "Saya beli secara kontan dua bulan lalu. Ini hasil tabungan saya selama 6 tahun," katanya saat ditemui wartawan, Minggu (28/12) di rumahnya.
Dwi mengaku sudah berjualan sayur keliling sejak enam tahun lalu. Pertama kali berjualan sayur, ia menggunakan motor Honda Tiger, kemudian beralih ke motor matic Yamaha Mio. "Terakhir pakai yang ini" katanya sambil menunjuk motor sportnya.
Pria lulusan SMP ini tidak sungkan untuk mengungkap bagaimana dia bekerja sebagai tukang sayur keliling. Baginya, profesi ini sangat menjanjikan karena banyak yang membutuhkan terutama para ibu rumah tangga. Setiap hari ia berangkat bekerja pukul 06.00 wib untuk kulakan sayur lebih dahulu di pasar Tegalrejo. Setelah itu, ia langsung berkeliling menjajakan sayurannya hingga pukul 14.00 wib. "Saya sudah banyak mempunyai pelanggan, jadi lebih mudah menjualnya," kata Dwi.
Diakui oleh Dwi, sejak memakai motor sport, ia sering di bilang 'nggaya' oleh teman-temannya. Bahkan tidak jarang yang mengatakan dirinya gila. Sambil tertawan, Dwi mengatakan tidak masalah mau dikatakan apa dan bagaimana. "Yang penting ini hasil jerih payah saya sendiri, hasil menabung selama 6 tahun," katanya sambil tertawa.
Ia juga mengaku tidak khawatir dengan kondisi motor meski setiap hari harus melalui jalan-jalan sempit di kampung. Baginya, itu sudah menjadi resiko dari pekerjaan yang sudah ditekuninya.
Ia bercerita sudah pernah jatuh sampai dua kali saat kulakan di pasar, karena belanjaan terlalu berat. "Tapi untung motornya tidak apa-apa," katanya.
Soal penampilannya yang menghebohkan media sosial karena ada salah satu pelanggan yang mengunggah fotonya saat berjualan di Facebook, Dwi hanya bisa tersenyum. Ia tetap akan terus menekuni profesi yang selama ini sudah bisa menghidupi anak dan istri.(watie)
Ket Gambar :
Tanto Dwi Anggoro, penjual sayur keliling yang menggunakan motor sport. Atas penampilannya ini, Dwi banyak diperbincangkan di media sosial Facebook. (foto: ch kurniawati)
=
Tidak ada komentar: