KABARMAGELANG.COM---Para relawan bencana yang jumlahnya mencapai 800 orang melaksanakan apel siaga bencana di Lapangan Drh Supardi Mungkid Kabupaten Magelang, Senin (22/12). Apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan mengantisipasi bencana dan menyamakan persepsi penanganan bila terjadi bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Sudjadi di sela-sela kegiatan mengatakan, apel siaga ini sangat penting untuk dilakukan karena Kabupaten Magelang termasuk daerah rawan bencana alam seperti bencana tanah longsor, puting beliung, ancaman erupsi Gunung Merapi dan dampak sekundernya berupa banjir lahar dingin. "Jadi kita harus waspada sejak dini," katanya.
Joko Sudibyo, Kebid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang, menambahkan dalam apel tersebut diikuti oleh berbagai elemen. Diantaranya jajaran SKPD, TNI, Polri, komunitas relawan hingga komunitas relawan yang tersebar di seluruh Kabupaten Magelang. Selain dari Kabupaten Magelang, relawan lain yang mengikuti apel siaga ini berasal dari BPBD Kabupaten Temanggung, Sleman dan Klaten. Senada dengan Sudjadi, apel siaga ini untuk menyamakan presepsi dan langkah dalam penanganan bencana alam sesuai sektor masing-masing,“ kata Joko.
Joko berharap kegiatan serupa akan dilakukan rutin setiap tahun, bisa berbentuk apel siaga maupun kegiatan lainnya. Sejauh ini pihaknya juga telah rutin menggelar pelatihan bagi relawan serta sosialiasi penganganan bencana alam bagi masyarakat.
Joko mengatakan, hampir seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang rawan bencana. "Tidak terhitung titik-titik rawan bencana karena hampir semua kecamatan punya potensi," ungkapnya.
Bencana tidak hanya terjadi pada musim hujan saja, namun juga musim kemarau. Pada musim hujan ini, terutama pada Januari dan februari mendatang merupakan ancaman bencana tinggi. Sebab selama dua bulan itu merupakan puncak musim penghujan.
Joko menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan pemetaan wilayah rawan bencana. Untuk tanah longsor, ada beberapa titik yang perlu diwaspadai, yakni di sekitar kawasan Perbukitan Menoreh (Kecamatan Borobudur dan Salaman), Gunung Sumbing (Kajoran, Windusari, Kaliangkrik dan Bandongan), Merbabu (Pakis, Sawangan dan Ngablak), Telomoyo dan Andong (Kecamatan Grabag dan Ngablak). Dibeberapa titik itu, kontur tanahnya labil dan terdapat batuan tua yang sudah lapuk sehingga tidak bisa menyimpan air.
Beberapa wilayah yang terkena longsor itu, diantaranya di Kecamatan Borobudur seperti di Desa Majaksingi, Giri Tengah, Sambeng. Kemudian di Kecamatan Salaman di Desa Kalirejo dan Kalisalak. Untuk Kecamatan Kajoran di Desa Sukomakmur dan Sambak.
Dalam apel siaga, dilaksanakan simulasi oleh para relawan bagaimana membantu korban bencana alam.Para relawan terlihat sigap dan gesit dalam upaya membantu para korban bencana alam. (watie)
Simulasi menolong korban bencana alam dalam apel siaga relawan bencana yang di gelar di lapangtan Drh Soepardi, Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (22/12). (foto: ch kurniawati)
Tidak ada komentar: