KABARMAGELANG.COM - Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang akan menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah selama 3 hari, Jumat-Ahad (28-30 nov). Tema rakernas kali ini adalah “Memperkuat Kepeloporan dan Kapasitas Peryarikatan dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana sebagai Pelaksanaan Komitmen Kemanusiaan Muhammadiyah”
M. Imron Rosyidi, ketua panitia mengatakan, rakernas diikuti sebanyak 200 peserta berasal dari pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bidang Penanggulangan Bencana se-Indonesia, Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana PWM se-Indonesia, Majelis PP Muhammadiyah, Ortom tingkat PP Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah ‘Asiyiyah (PDA), Pusat Studi Bencana (PSB) PTM, RS PKU Jateng dan DIY, Kepala SD-SMA Muhammadiyah se-Kota dan Kabupaten Magelang, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Agenda kegiatan diawali dengan ramah tamah 'angkringan' di kampus 2 pada Jumat (28/11) malam agar suasana lebih akrab dan para peserta dapat saling berbaur. Keesokan harinya, diadakan seminar bertempat di Auditorium Kampus 1 dan akan dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dan dihadiri oleh Deputi 2 BPBD. Dalam acara ini akan diserahkan “MDMC Award” oleh Ketua LPB Muhammadiyah Budi Setyawan.
Sementara itu, para pembicara dalam senimar yang dipandu oleh wakil ketua LPB Muhammadiyah Dr Rahmawati Husein antara lain, Dr Eko Teguh Paripurno, Sekjend MPBI, dengan tema “Penanggulangan Bencana Berbasis Hak pada Komunitas Lereng Merapi” dan Hajriyanto Y Tohari, Ketua LAZISMU, dengan tema “Upaya Mobilisasi Sumberdaya Masyarakat untuk Kesiapsiagaan Bencana dan Bantuan Kemanusiaan”.
Selanjutnya para peserta akan mengadakan rakernas organisasi kebencanaan di kampus 2 hingga Ahad (30/11). Mereka akan bersidang dengan membentuk tiga komisi yakni Komisi A membahas tentang koordinasi dan mekanisme kerja vertikal antara LPB PP dengan LPB wilayah, daerah dan unit komunitas relawan. Komisi B membahas tentang sinkronisasi dan sinergi majelis/lembaga, ortom, dan amal usaha dalam kegiatan penanggulangan bencana. Adapun Komisi C membahas tentang kerja sama dengan lembaga pemerintahan di pusat dan daerah, lembaga non pemerintah dan lembaga internasional dalam kegiatan penanggulangan bencana. (watie)
Tidak ada komentar: